Selasa, 27 Juli 2010

RAPAT KORDINASI RAJA DAN SULTAN NUSANTARA DENGAN DEPUTI 5 MENKOKESRA



Menindaklanjuti SILATNAS RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, hari Jum'at, 7 Agustus 2009, bertempat di Istana Merdeka - Jakarta, dan pertemuan Silaturahmi RAJA DAN SULTAN NUSANTARA dengan Menteri Kordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, hari Senin, 22 Maret 2010, bertempat di Kantor Menkokesra - Jakarta, maka diadakan Rapat Kordinasi antara RAJA DAN SULTAN NUSANTARA dengan Deputi 5 Menteri Kordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, pada hari Jum'at, 11 Juni 2010 lalu, bertempat di Kantor Menkokesra - Jakarta.

Pertemuan dihadiri oleh: Deputi 5 Menkokesra - YM. DR. Sudjatatmo beserta pejabat Kantor Menkokesra dan 1) Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu,2) Sultan Sepuh XIV Keraton Kesepuhan Cirebon - YM. Sultan Arief Natadiningrat,3) Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji,4) Putri Mahkota/Perdana Menteri Raja Luwu - YM. Andi Siti Opu Cenning Luwu,5) Raja Oma Haruku - YM. Joseph Caleb Pattinama,6) P.M.A. Pulau Kisar - YM. Boetje Balthazar,7) Pati Raja Batu Merah - YM. Abdul Kadir Assegaf,8) Raja Kaprabonan X Cirebon - YM. Pangeran Hempi,9) Trah Kerajaan Sumedang Larang - YM. Garlika Martanegara,10) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang - Yth. Acep Jamhuri beserta staff.

Kesimpulan Hasil Rapat :

1) Sultan Sepuh XIV Keraton Kesepuhan Cirebon menjelaskan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh RAJA DAN SULTAN NUSANTARA yang selanjutnya disebut PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, antara lain DEKLARASI RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, termasuk Pemangku Adat Nusantara, hari Sabtu, 27 Maret 2010, di Denpasar - Bali dan acara Jumenengan Sultan Sepuh XIV yang baru dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Juni 2010 lalu, di Keraton Kesepuhan Cirebon - Jawa Barat.

2) Raja Samu Samu VI mengawali dengan menyerahkan Surat Rekomendasi Penyediaan lahan untuk lokasi GALERI NASIONAL JEJAK PERADABAN KERAJAAN DAN KESULTANAN dari Bupati Karawang - Jawa Barat, kepada Deputi 5 Menkokesra Bidang Kebudayaan, Pariwiata, Pemuda dan Olahraga - YM. DR. Sudjatatmo.

3) Raja Samu Samu VI memberikan pemaparan berkaitan dengan lahan - lahan yang ditawarkan yang telah dilakukan peninjauan untuk keperluan lokasi rencana pembangunan GALERI NASIONAL JEJAK PERADABAN KERAJAAN DAN KESULTANAN NUSANTARA, antara lain; (1) 23 Ha di area Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta, (2) 50 Ha di area Desa Kubu Tambahan Kabupaten Buleleng - Singaraja - Bali, (3) 50 Ha di area Kabupaten Tenggarong - Kalimantan Timur, (4) 300 Ha di area Kabupaten Karawang - Jawa Barat.

4) PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA menyampaikan kepada Menkokesra yang diwakili oleh Deputi 5 Menkokesra bahwa PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA telah menominasikan lahan untuk lokasi rencana pembangunan GALERI NASIONAL dimaksud yaiu di Kabupaten Karawang - Jawa Barat dengan beberapa pertimbangan yang sangat mendasar baik dari riwayat dan sejarah daerah Karawang - Jawa Barat menyangkut agama, prasejarah, sejarah dan hubungan seta jarak tempu yang menjadi patokan pilihan untuk dapat diterima dan disetujui oleh Yth. Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono.
5) PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA mengharapkan dan memohon kepada Pemerintah melalui Deputi 5 Menkokesra agar tetap konsisten dan komitmen bahwa Anggaran untuk Pembangunan GALERI NASIONAL tersebut tetap pada Anggaran yang sudah disampaikan oleh Yth. Menbudpar pada saat pertemuan Silaturahmi hari Senin, 22 Maret 2010 lalu, dan tidak perlu ada atau dicari sponsor atau investor untuk pembangunan GALERI NASIONAL dimaksud.
6) Deputi 5 Menkokesra menyampaikan bahwa laporan yang telah disampaikan oleh Raja dan Sultan Nusantara akan dilaporkan kepada Yth. Menkokesra, selanjutnya akan diadakan Rapat Perencanaan yang akan melibatkan Departemen terkait, seperti Kementerian PU, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, dan instansi terkait lainnya, termasuk perwakilan RAJA DAN SULTAN NUSANTARA guna mempersiapkan rencana pembangunan GALERI NASIONAL tersebut.

PELA RAJA SAMU SAMU VI



Hanya Tuhan Y.M.E. mengatur langit dan bumi serta alam semesta yang menjadi milik'Nya, tiada kekuasaan yang lebih tinggi dan lebih besar yang dimiliki manusia sebagai hamba'Nya, tiada yang bisa mengatur waktu untuk berjalan dan atau berhenti, kecuali bagi'Nya.

Pertemuan Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu dengan YM. H. Dede Yusuf Macan Effendi, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat adalah atas kehendak Tuhan Y.M.E. pada hari Rabu, 10 Juni 2010, saat acara Jumenengan Sultan Sepuh XIV, di Keraton Kesepuhan Cirebon - Jawa Barat, yang dihadiri pula oleh beberapa Raja dan Sultan Nusantara, Ketua DPD RI dan pejabat daerah termasuk kerabat keluarga besar Keraton Kesepuhan Cirebon serta masyarakat. Pertemuan YM. Raja Samu Samu VI dengan YM. H. Dede Yusuf Macan Effendi adalah pertemuan pertama kalinya, namun dibalik pertemuan tersebut ada cerita lain yaitu: Hubungan baik antara Almarhum Raja Samu Samu V (ayah dari YM. Raja Samu Samu VI) dengan Almarhum Temmy Effendi (ayah dari YM. H. Dede Yusuf Macan Effendi) adalah teman baik semasa sama - sama bekerja di Taman Ismail Marzuki - Jakarta, pada tahun 1970 - 1980. Maka seusai menghadiri acara Jumenengan Sultan Sepuh XIV di Keraton Kesepuhan Cirebon, dilanjutkan pertemuan antara YM. Raja Samu Samu VI dengan YM. H. Dede Yusuf Macan Effendi, pada hari Kamis, 11 Juni 2010, bertempat di rumah kediaman Wakil Gubernur Jawa Barat, di Kota Bandung. Beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, namun didasari hubungan emosional YM. Raja Samu Samu VI berkenan mengangkat PELA RAJA SAMU SAMU VI (Saudara Raja Samu Samu VI) disaksikan oleh YM. Permaisuri Raja Samu Samu VI, YM. Putri Mahkota Raja Samu Samu VI (Ratu Mutiara Samu Samu VII - Sabrina Nur Aisyah Samu Samu), Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji, Yth. Ki Muryono dan Yth. Ibu. DR. Ikke, serta Yth. Raden Slamet.

Sebagai bukti pengangkatan PELA (Saudara) Raja Samu Samu VI memberikan dan menyematkan Pin Bintang Raja Samu Samu VI dan Pin Kerabat Raja - Sultan Nusantara kepada YM. H. Dede Yusuf Macan Effendi, yang juga adalah keturunan (Trah) dari Kerajaan Panjalu - Ciamis, Jawa Barat.

Senin, 26 Juli 2010

STUDIO SEKOLAH ALAM TVRI & PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA


Televisi Republik Indonesia adalah stasiun TV pertama di Indonesia, dan sejak berlakunya Undang - Undang Penyiaran maka telah melahirkan beberapa stasiun TV swasta lainnya, sehingga tidak dapat diingkari bahwa persaingan di dunia media terjadi dengan penyajian beberapa program tayangan guna manerik minat menonton para pemirsa, disisi lain bahwa keberadaan Raja dan Sultan Nusantara adalah sesuatu yang sangat menarik untuk diangkat dengan berbagai ke khasanahannya. Oleh karena itu Studio Sekolah Alam TVRI yang dipimpin oleh Yth. Muhammad Rivai mengajak kerjasama dengan PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA untuk mengangkat ke khasanahan Raja dan Sultan serta Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, mulai dari Riwayat atau Perjuangan Raja dan Sultan, Kekayaan Adat - Istiadat dan Budaya Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, termasuk Kuliner Makanan dan Masakan Kerajaan dan Kesultanan Nusantara serta PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA bersama TVRI mempertahannya BAHASA PERSATUAN yaitu BAHASA INDONESIA, dengan maksud agar bahasa - bahasa yang tidak dimengerti dan atau bahasa yang dipakai dalam pergaulan, misalnya kata "ELO", "GUE" dan bahasa maupun kata lain sejenisnya yang tidak dapat dipahami oleh masyarakat di daerah - daerah lain untuk tidak diangkat dan atau disajikan didalam tayangan di Televisi.

Maka pada hari Minggu, 6 April 2010, dimulai episode Pertama "PESONA NUSANTARA" dengan menampilkan YM. Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, P.M.A. Pulau Kisar - YM. Boetje Balthazar dan YM. Raja Kaibobo - YM. Upu Latu I.P. Samuel Riry, dilokasi shooting Studio Sekolah Alam TVRI, di Vila Botani - Bogor. Jawa Barat. Kemudian penampilan selanjutnya yaitu Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji, Putri Mahkota dan Perdana Menteri Kerajaan Luwu - YM. Andi Siti Opu Cenning Luwu, Putri Mahkota Raja Sekar Fakfak Papua Barat - YM. Rustuti, Raja Kaprabonan X - YM. Panegran Hempi, Kerajaan Sumedang Larang - YM. Raden Achmad Muhammad Wiriatmadja, Sultan Sepuh XIV Keraton Kesepuahn Cirebon - YM. Arief Natadiningrat, selanjutnya akan bergantian tampil oleh Raja dan Sultan serta pewaris dan penerus Kerajaan dan Kesultanan Nusantara lainnya.
Bahwa episode Pertama dan Kedua serta selanjutnya yang sudah dilakukan pengambilan gambarnya sudah disiar tayang di TVRI, dan TV One, dan rencana akan disiarkan pula oleh TV lainnya. Tampak gambar: Presenter TVRI : Moh. Rivai di dampingi kordinator kebun sedang menjelaskan kepada P.M.A. Pulau Kisar - YM. Boetje Balthazar, Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu bersama Permaisuri Raja Samu Samu VI dan Putri MAhkota Raja Samu Samu VI - YM. Ratu Mutiara Samu Samu VII (Sabrina Nur Aisyah Samu Samu), Raja Kaibobo - YM. Upu Latu I.P. Samuel Riry.

LAHAN LOKASI GALERI NASIONAL "I DREAM" PRESIDEN SBY


Menindak lanjuti SILATNAS RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, pada hari Jum'at, 7 Agustus 2009, di Istana Merdeka - Jakarta, yang di buka oleh Yth. Presiden Republik Indonesia - YM.DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disampaikan Pernyataan Sikap Raja dan Sultan Nusantara mendukung "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Pesiden SBY, untuk rencana membangun GALERI NASIONAL JEJAK PERADABAN KERAJAAN DAN KESULTANAN NUSANTARA, dan dalam pidato Sambutan Yth. Presiden SBY menyampaikan bahwa mempunyai "MIMPI" atau "I DREAM" untuk membangun GALERI NASIONAL JEJAK PERADABAN KERAJAAN DAN KESULTANAN NUSANTARA, yang kelak menjadi Ikon dan kebanggaan Bangsa dan Negar, dan akan merekam jejak-jejak peradaban kerajaan dan kesultanan di Nusantara ini. Oleh karena itu Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu dan beberapa Raja dan Sultan Nusantara lainnya berinisiatif membantu untuk mewujudkan "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Presiden SBY, dengan melakukan pengecekan lahan untuk lokasi rencana pembangunan antara lain; yaitu 1) di Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta, terdapat seluas 23 Ha (namun lahan tersebut masih terdapat bangunan dan hunian warga sekitar TMII, 2) mendapat tawaran dari Bupati Buleleng - Singaraja, Bali - YM. Putu Bagiada, terletak di Desa Kubu Tambahan Buleleng - Singaraja, Bali, terdapat seluas 50 Ha (kondisi fisik tanah kosong dan baik), 3) tawaran dari Kesultanan Kutai Kertanegara Ig. Martadipura - Kalimantan Timur, terletak di Kabupaten Tenggarong - Kalimantan Timur, terdapat seluas 50 Ha (belum di tinjau lokasi lahannya). Bahwa 3 lahan lokasi tersebut sudah dilaporkan kepada Yth. Menkokesra - YM.H.R. Agung Laksono dan Yth. Menbudpar - YM. Jero Wacik, pada hari Senin, 22 Maret 2010 lalu.

Rencana pembangunan GALERI NASIONAL JEJAK PERADABAN KERAJAAN DAN KESULTANAN NUSANTARA yang menjadi "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Presiden SBY mendapat tanggapan positif dari setiap kalangan, termasuk oleh Gubernur Jawa Barat - Yth. Achmad Heryawan, didampingi Kepala DInas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat - YM. Herdiwan. Namun Gubernur Jawa Barat sangat mengharapkan agar rencana pembangunan GALERI NASIONAL dimaksud sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Nasional (Renbangnas) dan sudah dimasukan dalam APBN. Dan yang lebih menarik lagi adalah tanggapan positif dari Bupati Karawang - Yth. H. Dadang S Muchtar (yang kebetulan mantan dari TNI yang mempunyai hubungan baik dengan Yth. Presiden SBY, semasa beliau masih aktif dinas di TNI), setelah mengetahui "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Presiden SBY tersebut, maka Bupati Karawang langsung mengundang Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, Sultan Sepuh XIV Keraton Kesepuhan Cirebon - YM. Sultan Arief Natadiningrat, dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat - YM.K.P. Edi Wirabhumi, untuk pertemuan Silaturahmi pada hari Selasa, tanggal 1 Juni 2010, bertempat di Kantor Bupati Karawang - Jawa Barat.
Bupati Karawang - Yth. H. Dadang S. Muchtar, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata - Yth. Acep Jamhuri, Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang, Asisten II Daerah Kabupaten Karawang dan beberapa pejabat Kabupati Karawang.
Kesimpulan Hasil Pertemuan :
1) Sultan Sepuh XIV Keraton Kesepuhan Cirebon menjelaskan hasil Silatnas dan "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Presiden SBY.
2) Raja Samu Samu VI menjelaskan tentang lahan - lahan untuk lokasi yang telah ditawarkan untuk lokasi GALERI NASIONAL JEJAK PERADABAN KERAJAAN DAN KESULTANAN NUSANTARA, antara lain di TMII, Desa Kubu Tambahan Buleleng Singaraja - Bali dan Kabupaten Tenggarong - Kalimantan Timur.
3) Bupati Karawang menyampaikan menerima kunjungan Silaturahmi Raja dan Sultan yang telah hadir di Kabupaten Karawang, dan menyambut sangat baik tentang "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Presiden SBY tentang rencana pembangunan GALERI NASIONAL dimaksud, dan Bupati menyampaikan di Kabupaten Karawang masih terdapat kurang/lebih 7.000 Ha lahan yang kurang produktif, yang merupakan lahan milik Pemerintah Pusat c/q. PERHUTANI. Sehingga bisa saja dari sebagian lahan milik PERHUTANI tersebut dimanfaatkan untuk lokasi pembangunan GALERI NASIONAL yang menjadi "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Presiden SBY, namun yang mengajukan haruslah Yth. Presiden SBY, dan atau Menteri Sekretaris Negara kepada Menteri Kehutanan RI, sedangkan Bupati Karawang hanya dapat memberikan Rekomendasi dan siap membantu mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan tekhnisnya.
Selanjutnya Bupati Karawang memberikan kesempatan kepada PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA yang diwakili YM. Raja Samu Samu VI, YM. Sultan Sepuh XIV dan YM. Kasunanan Surakarta Hadiningrat - Solo untuk meninjau lokasi yang ada di Kabupaten Karawang, didampingi Yth. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karawang dan Yth. Asisten II Daerah Kabupaten Karawang.
4) Hasil peninjauan lahan yang dicalonkan untuk lokasi rencana pembangunan GALERI NASIONAL, yaitu memenuhi syarat - syarat antara lain; (1) Lahan dalam kondisi kosong dan baik dan batas jalannya sudah di Hotmix, (2) Kabupaten Karawang mempunyai riwayat yaitu Tempat Lahirnya Agama Islam di Jawa Barat, tempat beradanya salah satu kerajaan tertua di Jawa Barat "Kerajaan Tarumanegara", tempat awalnya napak tilas Kemerdekaan Republik Indonesia, di Rangkas Dengklok - Karawang, (3) Lahan lokasi mempunyai pintu masuk dan keluar TOL KARAWANG BARAT berjarak tempuh 5 menit, (4) Lahan lokasi dekat Pusat Ibukota Jakarta sebagai Pusat Pemerintahan Negara Republik Indonesia, (5) Karawang dekat dengan Pelahuban Bandar Udara SOEKARNO - HATTA, Cengkareng dan Pelabuhan Bandar Udara JUANDA - Bandung, Pelabuhan Laut TANJUNG PRIOK dan mudah dilalui kendaraan darat.

Minggu, 25 Juli 2010

KLARIFIKASI KETUA UMUM FSKN


Pada hari Sabtu, 17 April 2010; Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu berkomunikasi melalui telepon dengan Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia - YM. Mayjend.TNI.AD. Tanribali Lamo (yang pada saat itu masih berada tugas dari Manado menuju Ternate - Maluku Utara); bahwa dalam pembicaraan melalui telepon tersebut Dirjen Kesbangpol menyampaikan untuk dapat bertemu dengan Raja Samu Samu VI guna membicarakan perihal Surat yang dikirim kepada Menteri Dalam Negeri oleh sebuah organisasi Keraton, dan Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri meminnta agar Raja Samu Samu VI dapat membantu mengklarifikasi kepada Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara bersama Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri pada hari Rabu, 21 April 2010.

Sehubungan dengan rencana pertemuan Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri dengan Raja Samu Samu VI dan Ketua Umum FSKN, kebetulan Ketua Umum FSKN berada di Jakarta, dan pada hari Rabu, 21April 2010, kebetulan Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri tidak sehat badan dan baru tiba dari Ternate - Maluku Utara (langsung pulang kekediamannya), sehingga diwakili oleh Direktur Pengembangan Budaya dan Politik Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri - YM. Gede Surata.
Maka dalam pertemuan Kementeri Dalam Negeri Republik Indonesia c/q. Direktorat Kesatuan Bangsa dan Politik berkaitan dengan; telah diterimanya surat dari sebuah Organisasi Keraton oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, yang diwakili oleh YM. Gede Surata, dan turut dihadiri oleh Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan, selaku Ketua Umum, didampingi YM. Aloysius Fanggiday, selaku Asisten Raja Denpasar IX, dan Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM.K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat, Pati Raja Batu Merah - YM. Abdul Kadir Assegaf, dan Yth. Fatkhi Esmar (Aby).
Kesimpulan Hasil Klarifikasi :
1. Raja Denpasar IX - Y, Tjokorda Jambe Pamecutan, selaku Ketua Umum FSKN menjelaskan bahwa sesuai dengan Akta Pendirian FSKN dan Pendaftaran FSKN pada Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri, selaku Ketua Umum adalah Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan.
2. Raja Denapsar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan, selaku Ketua Umum FSKN menjelaskan bahwa Kasus BATALNYA KEBERANGKATAN RAJA - RAJA KE EROPA, memang semula adalah prakarsa Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan dengan beberapa Raja saja dan yang diurus oleh sebuah Travel, namun tidak disangka-sangka Sdr. Gunarso, selaku Sekretaris Umum FSKN membuat dan mengeluarkan Surat seolah Undangan Resmi kepada beberapa Raja dan Sultan lainnya, sehingga menjadi kacau dan tidak dapat dipertanggung jawabkan oleh Sdr. Gunarso, malah sebaliknya menyalahkan dan meminta pertanggung jawaban Raja Denpasar IX. Sehingga ketika kasus tersebut dilaporkan kepada pihak Kepolisian, Raja Denpasar IX sudah menjelaskan duduk persoalannya, dan pihak Kepolisian memahami serta pihak pelapor yaitu perusahaan Biro Perjalanan tersebut sudah tidak mempermasalahkannya lagi.
3. Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan, selaku Ketua Umum FSKN menjelaskan bahwa sebelum Rapat Kerja FSKN diadakan musyawarah para Raja dan Sultan serta Pemangku Adat Nusantara yang hadir pada hari Sabtu, 27 Maret 2010, di Denpasar - Bali, telah disepakati dan disetujui untuk para Raja dan Sultan serta Pemangku Adat se-Nusantara, termasuk organisasi - organisasi seperti FSKN, AKKI, FKIKN bergabung dalam wadah PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, dimana didalamnya termasuk Lembaga Adat Nusantara. Yang kemudian dilakukan penandatanganan Pernyataan PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN, kemudian pembacaan DEKLARASI PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, termasuk Lembaga Adat Nusantara.
4. Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan selaku Ketua Umum FSKN juga menjelaskan bahwa dalam Rapat Kerja FSKN, hari Sabtu, 27 Maret 2010, hasil Rapat telah disepakati bahwa FSKN untuk sementara memberhentikan Sdr. Gunarso selaku Sekretaris Umum, dan sementara digantikan oleh Raja Dompu - YM. Kahrul Zaman, selaku Sekretaris Umum sampai diadakannya Musyawarah Nasional atau Musyawarah Luar Biasa FSKN.
5. Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan, menjelaskan pula bahwa tidak ada pejabat maupun staff dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang ikut campur dalam urusan organisasi FSKN, khususnya pada saat diadakannya Rapat Kerja FSKN, Sabtu, 27 Maret 2010, di Denpasar - Bali. Kalaupun ada Pejabat atau Staff Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang hadir, kehadiran yang bersangkutan tidak membawa untuk dan atas nama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, dan itu undangan bersifat pribadi dari Ketua Umum FSKN kepada yang bersangkutan, karena yang bersangkutan tidak mengatasnamakan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
6. Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan, menjelaskan bahwa FSKN telah mengeluarkan Surat Resmi perihal Pemberhentian Sementara Sdr. Gunarso, selaku Sekretaris Umum FSKN, dan surat pemberiathuan tersebut sudah dikirim dan disampaikan serta diterima oleh Dirjen Kesbangpol dan Menbudpar serta para Anggota FSKN.
Sehingga Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan menyampaikan kepada YM. Gede Surata yang bertindak untuk mewakili Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia agar tidak mengindahkan dan atau menanggapi surat dari organisasi lain berkaitan dengan Kedudukannya sebagai Ketua Umum FSKN, dan atau menuduh pejabat dan staff Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

DEKLARASI PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA



Didasari pemerikiran positif untuk kepentingan para Raja dan Sultan dan untuk memudahkan Pemerintah Republik Indonesia dalam kontak komunikasi dengan Raja dan Sultan Nusantara, termasuk Pewaris dan Penerus Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, dan hasil pertemuan Silaturahmi BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara dengan Menkokesra dan Menbudpar, pada Senin, 22 Maret 2010 lalu, dan pertemuan antara Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu dengan Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia - YM. Mayjend.TNI.AD. Tanribali Lamo, perihal Sosialisasi Permendagri Nomor 39 Tahun 2007. Serta Prakarsa Deklarasi PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA yang diajukan oleh BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara kepada Yth. Presiden Republik Indonesia - YM.DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (Ref: Surat Nomor: 0100/BP-SILATNAS/K/XI/2009, tanggal 19 Nopember 2009).

Maka Dirjenkesbangpol menyelenggarakan Sosialisasi Permendagri Nomor 39 Tahun 2007, tanggal 26 Maret 2010, di Grand Sanur Beach - Bali, dan bertepatan dengan Rapat Kerja Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN), tanggal 27 Maret 2010, di Denpasar - Bali.

Sesuai hasil kesepatan dalam Rapat Internal Raja dan Sultan Nusantara, tanggal 22 Maret 2010, di Ruang Rapat Hotel Sriwijaya - Jakarta;(usai pertemuan Silaturahmi Raja dan Sultan dengan Menkokesra dan Menbudpar), maka dimohon kehadiran Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM.K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat, bersama Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji dan Raja Oma Haruku - YM. Joseph Caleb Pattinama; untuk hadir pada Sosialisasi Permendagri Nomor 39 Tahun 2007 yang diselenggarakan oleh Dirjenkesbangpol Kementerian Dalam Negeri di Grand Sanur Beach - Bali dan dapat hadir pada Rapat Kerja FSKN di Denpasar - Bali, sekaligus untuk mengajak dan mendeklarasikan PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA.

Hasil kunjungan Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM. Mas'ud Thoyib Adiningrat; menyampaikan bahwa sebelum dilaskanakan Rapat Kerja FSKN, maka para Raja dan Sultan seta Pemangku Adat Nusantara yang hadir pada tanggal 27 Maret 2010, di Denpasar - Bali, yang dihadiri antara oleh: 1) Sultan Yogyakarta - YM. Ngarso Dalem Seri Sultan Hamengku Buwono X,2) Raja Denpasar IX - YM. Tjokorda Jambe Pamecutan,3) Raja Kaimana Papua - YM. Abdul Hakim Achmad Aituarauw,4) Putra Mahkota Sultan Kutai Kertanegara - YM. Adji Pangeran Anom Prabu Surya Ningrat,5) Perdana Menteri Kesultanan Kutai Kertanegara - YM. H. Adji Pangeran Hari Gondo Prawiro,6) Putra Mahkota Raja Gowa - YM. Andi Komala Ijo,7) Sultan Palembang - YM. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin,8) Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji,9) Raja Dompu - YM. Kahrul Zaman,10) Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM.K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat, dan beberapa Raja serta Pemangku Adat Nusantara lainnya; menyatakan bersedia dan menandatangani Pernayataan PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, serta membacakan pernyataan sikap sebagai DEKLARASI PERSAUDARAAN RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, yang dibacakan oleh Raja Kaimana Papua - YM. Abdul Hakim Achmad Aituarauw, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010, di Denpasar - Bali.

KOMITMEN PEMERINTAH KEPADA RAJA DAN SULTAN NUSANTARA



Setiba Tim Raja dan Sultan Nusantara dari kunjungan ke Negara Brunei Darussalam; Raja Samu Samu VI menerima kontak melalui telepon dari Sespri Menkokesra dan dijelaskan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia - YM. H.R. Agung Laksono, bersama Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia - YM. Jero Wacik, berdasrkan Surat dari Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia untuk mewakili Yth. Presiden Republik Indonesia - YM.DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono akan menerima Raja dan Sultan Nusantara, pada hari Senin, 22 Maret 2010, bertempat di Kantor Menkokesra - Jakarta.

Maka pada hari Jum'at, 19 Maret 2010 lalu, tepatnya pukul 15.00.WIB, bertempat di Rumah Makan Handayani Jl. Matraman Raya - Jakarta, diadakan Rapat Terbatas BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara, guna mempersiapkan materi pertemuan Silaturahmi Raja dan Sultan Nusantara dengan Menkokesra dan Menbudpar yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 22 Maret 2010, yang dihadiri oleh: 1) Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, 2) Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM. K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat,3) Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji,4) Raja Oma Haruku - YM. Joseph Caleb Pattinama,5) Raja Kaibobo - YM. Upu Latu I.P. Samuel Riry,6) P.M.A. Pulau Kisar - YM. Boetje Balthazar,7) Pati Raja Batu Merah - YM. Abdul KAdir Assegaf,8) Sejarawan Raja dan Sultan Nusantara - Yth. Prof.DR.Ir. Jan Sopaheluwakan,9) Budayawan Raja dan Sultan Nusantara - Yth. DR. Putut Pudjiono,10) Trah Pajajaran - YM. Asep Supanda.

Selanjutnya; pada hari Senin, 22 Maret 2010, pukul 10.00.WIB - 13.00.WIB, bertempat di Ruang Rapat Hotel Sriwijaya. Jl. Ir. H. Juanda - Jakarta, diadakan Rapat Internal Raja dan Sultan Nusantara, guna mempersiapkan materi untuk pertemuan dan pengaturan juru bicara Raja dan Sultan dalam pertemuan Silaturahmi dengan Menkokesra dan Menbudpar.

Maka pertemuan Silaturahmi Raja dan Sultan Nusantara, pada dimulai pukul 14.00.WIB sampai 16.30.WIB, dihadiri oleh: Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia - YM.H.R. Agung Laksono, didampingi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia - YM. Jero Wacik, dan Deputi 5 Menkokesra - Yth. DR. Soedjatatmo serta 1) Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu,2) Sultan Palembang - YM. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin,3) Putra Mahkota Sultan Kutai Kertanegara - YM. Adji Pangeran Anom Prabu Surya Diningrat,4) Perdana Menteri Kesultanan Kutai Kertanegara - YM. H. Adji Pangeran Hari Gondo Prawiro,5) Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo - YM.K.P. Edi Wirabhumi,6) Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji,7) Raja Oma Haruku - YM. Joseph Caleb Pattinama,8) Raja Kaibobo - YM. Upu Latu I.P. Samuel Riry,9) Putri Mahkota/Perdana Menteri Raja Luwu - YM. Andi Siti Opu Cenning Luwu,10) Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM.K.R.A.T. Mas'ud Thoyib diningrat,11) P.M.A. Pulau Kisar - YM. Boetje Balthazar,12) Trah Kerajaan Brawijaya V - Yth. Raden Hariyanto,13) Sejarawan Raja dan Sultan Nusantara - Yth. Prof.DR.Ir. Jan Sopaheluwakan,14) Budayawan Raja dan Sultan Nusantara - Yth. DR. Putut Pudiono,15) Kerabat Kesultanan Palembang - YM. Pangeran Wiro Mandala Zainal,16) Pati Raja Batu Merah - YM. Abdul Kadir Assegaf.
Kesimpulan Hasil Pertemuan;
1. Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara menyerahkan Bingkai Photo Perspektif Rancana Galeri Nasional Jejak Peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara untuk Yth. Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono; yang diterima oleh Menkokesra dan Menbudpar.
2. Sekretaris BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM. Raja Samu Samu VI, menjelaskan bahwa menindaklanjuti Silatnas Raja dan Sultan Nusantara, di Istana Merdeka, Jum'at, 7 Agustus 2009 lalu, maka BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara telah berinisiatif dalam mewujudkan "I DREAM" atau "MIMPI" Yth. Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, dimana telah mempersiapkan lahan untuk lokasi rencana pembangunan Galeri Nasional Jejak Peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara, antara lain; (1) 23 Ha di Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta, (2) 50 Ha di Desa Kubu Tambahan Buleleng Singaraja - Bali, (3) 50 Ha di Kabupaten Tenggarong - Kalimantan Timur.
3. BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara juga memohon agar Festival Keraton Nusantara (FKN) ke VII - 2010 akan diselenggarakan pada tanggal 23 sampai dengan 27 September 2010 mendatang, di Kota Palembang, dan memohon agar Yth. Presiden Republik Indonesia berkenan untuk membuka FKN VII - 2010 mendatang.
4. Menkokesra menjelaskan bahwa Pemerintah sangat perhatian dan tetap akan mewujudkan "I DREAM" Presiden SBY, namun meminta agar para Raja dan Sultan KOMPAK dan meminta agar BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara membuat proposal yang sama dengan FORMAT PEMERINTAH untuk memudahkan dalam proses lanjutnya. Dan kita harus sering bertemu, dan selanjutnya dapat berhubungan dengan Menbudpar.
5. Menbudpar menjelaskan bahwa Presiden SBY sangat perhatian kepada Raja dan Sultan, karena sejak saya (YM. Jero Wacik) baru menjabat Menbudpar, Presiden sudah memberi tugas yang mengawali Silaturahmi Raja dan Sultan di Bali, namun Pemerintah tidak akan mendekati BOLA API, sehingga Pemerintah sangat berhati - hati dalam menangani Raja dan Sultan.
6. Menbudpar menjelaskan pula bahwa pembiayaan pembangunan Galeri Nasional dimaksud dapat diambil dari sebagian Anggaran Induk (tidak disebut dalam blog ini); karena Galeri Nasional adalah juga untuk pendidikan.

RAJA SULTAN NUSANTARA NAPAKTILAS KE NEGARA BURNEI DARUSSALAM


Untuk menjajaki hubungan yang baik antara Raja dan Sultan Nusantara dengan Kesultanan Brunei Darussalam, maka Tim yang terdiri dari: 1) Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, 2) Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM.K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat, 3) Putra Mahkota Raja Gowa - YM. Andi Komala Ijo, 4) Trah Kesultanan Banten - Yth. Tony Kadir, 5) Trah HB VII Kesultanan Yogyakarta - Yth. Ki Joko Bodo; mengadakan kunjungan ke negeri jiran Brunei Darussalam dan disambut secara Protokol oleh KBRI Brunei Darussalam yang dipimpin oleh Yth. Conselor dan Staff Kebudayaan KBRI Brunei Darussalam, pada hari Rabu, 10 Februari 2010 lalu.

Pada siang hari itu kami diterima langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Negara Brunei Darussalam YM. Handriyo Kusumo Priyo didampingi Conselor KBRI Brunei Darussalam Yth. Bapak. Endah (tampak dalam gambar), Dubes RI menjelaskan bahwa 1) KBRI Brunei Darussalam sangat menyambut baik kunjungan Silaturahmi Tim Raja dan Sultan Nusantara, 2) Perihal pertemuan Silaturahmi dengan YM. Sultan Yang Dipertuan Sultan Hanassah Bolkiah tidak dapat dilaksanakan karena YM. Sultan Brunei Darussalam sedang memimpin Sidang Musyawarah Negeri Brunei Darussalam, yang turut dihadiri pula oleh Dubes RI Brunei Darussalam, 3) KBRI Brunei Darussalam membantu memberikan fasilitas dan tunjangan lain selama Tim Raja dan Sultan Nusantara selama berada di Brunei Darussalam.

Hari Jum'at, 12 Februari 2010, Tim Raja dan Sultan Nusantara berkesempatan Sholat Jum'at di Mesjid Agung Sultan, dimana Mesjid tersebut menjadi Ikon Negara Brunei Darussalam, usai Sholat Jum'at, Tim Raja dan Sultan Nusantara disambut Imam Besar Mesjid Agung Sultan dan diminta untuk mengisi Buku Tamu VVIP, sesuai urutannya adalah setelah nama dan tandatangan Putra Mahkota Raja Arab Saudi, serta diberikan cinderamata Buku Negara Brunei Darussalam dari Imam Besar Mesjid Agung Sultan Brunei Darussalam.