Berawal pada saat Raja Samu Samu VI menghadiri peringatan SUMPAH PUMUDA, di Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta, yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia dan para Menteri serta pejabat negara serta tamu undangan perwakilan negara - negara sahabat. bertemu dengan Yth. Andy F. Noya, dan Yth. Siswono (mantan Menteri) menyampaikan "Andy angkat dong Raja - Raja dan Sultan pada acara Kick Andy di Metro Tv"; yang disambut Andy F. Noya "saya akan coba". Seminggu minggu kemudian Raja samu Samu VI menerima telpon dari Staff Kick Andy Metro TV (Nona Fanny), meminta kesediaan Raja Samu Samu VI untuk menjadi salah satu Narasumber dan meminta rekomendasi Raja dan Sultan siapa saja yang diusulkan untuk dapat menjadi Narasumber pada acara Kick Andy di Metro Tv; semula Raja Samu Samu VI menyampaikan "berilah kesempatan kepada Raja dan Sultan yang lain, apalah artinya Raja Samu Samu VI bila ada yang lain dan sangat mengaharapkan dapat tampil di televisi" dan Raja Samu Samu VI memberikan rekomendasi nama dan nomor telepon Raja dan Sultan kepada Staff Kick Andy (Nona Fanny) yaitu; 1) Kesultanan Banten - YM. Tubagus Ismetullah Al-Abbas, 2) Sultan Palembang - YM. Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, 3) Sultan Skala Brak Lampung (saat itu tidak diketahui nomor teleponnya). Beberapa hari kemudian Raja Samu Samu VI berkomunikasi dengan Andy F. Noya, dan Andy F. Noya tetap meminta kesediaan Raja Samu Samu VI untuk menjadi salah satu Narasumber acara Kick Andy di Metro TV. Akhirnya kira - kira pada hari Jum'at, 26 Oktober 2008 Raja Samu Samu VI hadir ke Studio Kick Andy di Kompleks Metro Tv - Kedoya, Jakarta Barat; Narasumber saat itu antara lain; Sultan Muda Deli, Sultan Skala Brak Lampung bersama Perdana Menteri Kesultanan Skala Brak Lampung, Raja Samu Samu VI, Putra Mahkota Raja Gowa dan Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
Pengambilan gambar pertama; Sultan Muda Deli (lancar), kedua; Sultan Skala Brak Lampung (lancar), ketiga; Raja samu Samu VI (tidak lancar), keempat; Putra Mahkota Raja Gowa (lancar), dan kelima; Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin (lancar).
Kronologi kejadian; Saat sebelum Raja Samu Samu VI masuk/naik ke panggung, terlebih dahulu Pemangku Adat Kepulauan Kisar (Boetje Balthazar) meletakkan perangkat adat berupa Sirih-Kapur-Pinang dan 1 buah sloky (terlebih dahulu sudah mendapat ijin dari Crew Kick Andy), kemudian barulah Raja Samu Samu VI keluar dari latar belakang panggung dan disambut oleh Andy F. Noya, dan dipersilakan duduk berhadapan; Ketika pertama kali pengambilan gambar (take shoot) Andy F. Noya menanyakan "Raja Samu Samu apakah pakaian kebesaran Raja Samu Samu sesederhana ini?", sebelum menjawab, Raja Samu Samu VI menyampaikan "Sebelum beta mulai, beta memohon maaf kepada Tetek-Nenek Moyang, Opa-Oma, Raja - Raja seluruh Negeri di Maluku dan Basudara yang ada di Maluku maupun dimanapun berada", selanjutanya Raja Samu Samu VI menjawab " alhamdulillah beta dapat memakai pakaian seperti ini, tapi bila YM. Andy mau beta memakai pakaian kebesaran Raja Samu Samu ASLI-nya dari Kulit Kayu", maka Andy F. Noya memberitahu kepada para hadirin yang hadir menonton di studio "bapak-bapak, ibu - ibu; Raja Samu Samu bilang kalo pakaian ASLI-nya adalah dari Kulit Kayu" selanjutnya para hadirin tertawa semua. Kemudian Andy F. Noya melanjutkan pertanyaannya "Kerajaan Samu Samu ada pada abad XVI, apakah Kerajaan Samu Samu saat ini masih eksis? dan siapa Raja pertamanya ?", Raja Samu Samu VI menjawab "Bahwa kehadiran beta adalah untuk mengangkat kembali jatidiri, selama ini Mutiara yang hilang telah ditemukan kembali, dan Raja Samu Samu pertama adalah;XXXXXXXXXXXXXXX" Ketika itulah seluruh lampu berkedip - kedip kemudian ruangan dalam studio Kick Andy di Metro Tv tidak ada cahaya penerangan dan menjadi gelap. Maka pengambilan gambar dihentikan; beberapa menit kemudian beberapa Crew Kick Andy menghampiri Andy F. Noya, dan berbisik - bisik mengatakan sesuatu, lalu Raja Samu Samu VI bertanya "ada apa YM. Andy?", Andy F. Noya menjawab "kenapa bisa begini Raja Samu Samu ?", Raja Samu Samu VI membalas "tadi kan YM. Andy menanyakan tentang nenek Moyang" kemudian Raja Samu Samu VI bangkit dari duduk meminta ijin kepada Andy F. Noya untuk berdo'a dibelakang dinding dekor (backdrop) panggung, ketika Raja Samu Samu VI berdo'a sambil berdiri dibalik dinding dekor beberapa detik kemudian seluruh ruangan kembali terang benderang, dan seorang Crew yang berada dekat Raja Samu Samu VI dibalik dinding dekor tersebut meminta kepada Raja Samu Samu VI untuk kembali ke panggung. Saat Raja Samu Samu VI telah duduk kembali dihadapan Andy F. Noya, pengambilan gambar dimulai lagi; Andy F. Noya bertanya "selama 3 tahun Kick Andy ada tidak pernah terjadi seperti ini, Raja Samu Samu sebenarnya apa yang terjadi ?", maka Raja Samu Samu VI menjawab "ini mungkin kesalahan teknis saja", maka Andy F. Noya memberitahukan kepada para hadirin yang menonton di studio tersebut "bapak - bapak, ibu - ibu, Raja Samu Samu bilang ini hanya kesalahan teknis saja" sambil tertawa diikuti para hadiri. Kemudian Andy F. Noya bertanya lagi "Dimanakan batas wilayah kekuasaan Raja Samu Samu?", maka sebelum Raja Samu Samu VI menjawab, seluruh lampu berkedip - kedip kembali dan ruangan kembali menjadi gelap. Andy F. Noya dan Raja Samu Samu VI masih tetap pada posisi duduk diatas panggung, beberapa menit kemudian kembali Crew menghampiri Andy F. Noya, kemudian Andy mengatakan "Raja Samu Samu bagaimana nih, tolong agar lampu dapat hidup kembali", kemudian Raja Samu Samu VI berdiri dan berjalan ketepi muka panggung menghapiri Pemangku Adat Kepulauan Kisar (YM. Boetje Balthazar) yang berada duduk disana "Bung Boetje tolong minta Dems dan Dade buat do'a". Dan ruangan kembali menjadi terang, begitu Raja Samu Samu VI kembali duduk dihadapan Andy F. Noya, lampu kembali berkedip-kedip dan ruangan studio kembali menjadi gelap, datanglah beberapa Crew menghampiri dan membisikan Andy F. Noya, kemudian Andy F. Noya mengatakan "Raja Samu Samu, ibu - ibu melihat ada banyak yang bergelantungan diatas, ada apa?"
Mendengar dan melihat situasi dan kondisi ini Raja Samu Samu VI permisi dan bangkit dari kursi dihadapan kepada Andy F. Noya untuk melakukan do'a diluar studio, ketika berada diruang ruangan bersama kerabat Raja Samu Samu VI merasakan tubuhnya semakin berat, kemudian berlajan perlahan keruang tunggu VIP yang berada tidak jauh dari studio Kick Andy. Saat di ruang tunggu VIP, Raja Samu Samu VI bersama kerabat Samu Samu melakukan do'a bersama, usai do'a Raja Samu Samu VI langsung muntah - muntah dan merebahkan tubuh untuk menstabilkan tubuh untuk beberapa menit lamanya. Ketika Raja Samu Samu VI bersama kerabat Samu Samu melakukan do'a diruang tunggu VIP, maka ruang studio kembali terang dan saat Crew Kick Andy datang dan masuk meminta Raja Samu Samu VI untuk kembali ke studio karena lampu sudah menyala lagi, maka Raja Samu Samu VI menyampaikan "biar yang lain saja yang masuk". Setelah Raja Samu Samu VI merasa cukup stabil untuk berdiri dan berjalan, maka Raja Samu Samu VI bersama kerabat Samu Samu kembali masuk ke ruang studio, saat itu Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Palembang masih berada diatas panggung bersama Andy F. Noya, dan para hadiri melihat kehadiran Raja Samu Samu VI dalam ruang studio tersebut, ketika seorang Crew Kick Andy bertanya "apakah Raja sudah siap", Raja Samu Samu VI menjawab "Siap", dan ketika Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Palembang usai menyanyi, maka Andy F. Noya memanggil Raja Samu Samu VI untuk maju dan naik keatas panggung, lalu Andy F. Noya menutup acara malam itu.
Catatan PENTING :
1. Bahwa asal - usul Raja Samu Samu adalah Raja Adat dan Raja Besar.
2. Bahwa adat bagi Raja dan masyarakat Maluku masih sangat kental dan memang masih berlaku dari sejak dahulu, yaitu bila seseorang dan atau lebih dari seorang ingin membicarakan hal yang berkaitan dengan keturunan (tetek-nenek moyang) harus memenuhi syarat adat dengan mempersiapkan Sirih, Kapur, Pinang, dan Minuman Sopi (saat Sopi dilarang oleh agama, maka Sopi bisa saja diganti dengan minuman yang tidak dilarang oleh agama). Jadi ketika Raja Samu Samu VI akan diajak bicara tentang keturunan, maka Raja Samu Samu VI telah mempersipkan syarat adat, namun seharusnya yang mengundang dan yang akan mengajak bicara tentang keturunaan orang lain juga harus memenuhi syarat adat dan terlebih dahulu melakukan berdo'a bersama untuk meminta ijin dan restu kepada Tuhan Y.M.E dan tetek-nenek moyang yang sudah tidak ada (wafat).
3. Bahwa adat yang ada hampir diseluruh Negeri di Maluku, sejak jaman dahulu; seseorang dilarang untuk memberitahukan Silsilah (asal-usul keturunan) dan biasanya Silsilah iu dirahasiakan bagi orang lain, kecuali bagi keturunannya sendiri. Memberitahu Silsilah (asal-usul keturunan) kepada orang/pihak lain adalah PAMALI atau PANTANG atau TIDAK DIPEBOLEHKAN dan dipandang berbahaya bagi keturunan itu sendiri. (penjelasannya tidak diuraikan disini).
4. Bahwa adat Raja Samu Samu (mungkin juga bagi Raja - Raja lain di Maluku), bahwa Nama Asli Raja tidak diperbolehkan disebut, diucapkan disembarang tempat kecuali memenuhi syarat adat, dan batas - batas wilayah kekuasaan seorang Raja atau Kerajaan tidak diperbolehkan diketahui oleh orang lain atau oleh umum, disebut PAMALI atau PANTANG atau TIDAK DIPERBOLEHKAN dan dipandang berbahaya bagi Raja atau Kerajaan itu sendiri. (penjelasannya tidak diuraikan disini).
5. Bahwa ketika Raja Samu Samu VI tampil dengan mengenakan pakaian adat yang sederhana, namun ada pertanyaan yang seolah - oleh merendahkan pakaian adat tersebut, maka disitulah awal dari salah satu pengantar dari terjadinya peristiwa kegelapan di studio; kesimpulan : "bila dipersoalkan (1) pakaian adat Raja Samu Samu yang sederhana, (2) Jawaban yang bijak dari Raja Samu Samu mengatakan "ini mungkin kesalahan teknis" yang kemudian ditertawakan, (3) Mempertanyakan Nama Raja Samu Samu pertama dan batas wilayah kekuasaan, maka yang terjadi adalah atas kehendak Tuhan Y.M.E. dan para tetek-nenek moyang Raja - Raja Samu Samu yaitu agar Raja Samu Samu VI tidak usah diambil gambarnya pada saat itu".
6. Bahwa adat-istiadat Raja Samu Samu tentunya tidak sama dengan Raja dan Sultan yang lain, sehingga penjelasan ini tentunya tidak melibatkan dan tidak membawa Raja dan Sultan yang lain, walaupun mungkin ada yang sama atau hampir sama masalah adat-istiadatnya.
Yang terpenting adalah kehadiran Raja Samu Samu VI dalam acara Kick Andy Metro Tv adalah untuk mengangkat kembali jatidiri (identitas) Raja Samu Samu serta Raja dan Sultan Nusantara yang ada di bumi Nusantara - Indonesia, yang sebenarnya adalah kekayaan (aset) budaya Bangsa dan Negara yang harus dipertahankan dan dijaga serta dipelihara dengan baik, yang menjadi salah atu sumber devisa bagi Negara. Suatu Bangsa dan Negara tidak akan menjadi besar dan kuat, apabila tidak mengenal sejarahnya sendiri.
Bahwa dengan telah ditayangkan penampilan Raja Samu Samu VI dalam "Dairy Kick Andy" di Metro Tv, pada hari Jum'at (malam), 9 April 2010, jam. 21.30.WIB serta tayangan ulang pada hari Minggu, 11 April 2010, jam.15.30.WIB, yang turut dilihat/ditonton oleh seluruh keluarga, kerabat, sahabat mulai dari Nangroe Aceh Darussalam sampai Papua dan seluruh masyarakat Indonesia sampai di rekan - rekan yang tinggal di Brunei Darussalam dan Malaysia, maka atas nama Raja Samu Samu VI beserta keluarga besar menyampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Yth. Andy F. Noya dan Metro Tv.
kebanggaan saya menjadi rakyat Indonesia bertambah setelah membaca artikel ini..terima kasih
BalasHapusAsalamualaikum, maaf sebelumnya... Saya tertarik dengan lanjutan kata-kata Raja Samu-samu di Kick Andy yang tidak ditayangkan itu ("Ada mutiara yang hilang dari sejarah kerajaan yang ada di Indonesia... Belanda, menghilangkan itu"), mungkin kelanjutannya bisa ditulis disini?
BalasHapusWa'alaikum Salam Wr, Wb.; kita ketahui bahwa setelah seluruh wilayah Nusantara menjadi Negara Republik Indonesia yang dimotori dan di Proklamirkan oleh Alm. Bung. Karno, dan Alm.Bung. Hatta,serta para tokoh - tokoh lainnya. Bangsa dan Negara Indonesia hanya mewarisi sejarah dan riwayat tentang Kerajaan dan Kesultanan, yang tidak dan kurang lengkap. KENAPA ???, karena ketika pada setiap daerah yang ada Kerajaan atau Kesultanan yang tidak mao menjalin hubungan kerjasama dan mao bekerja untuk kepentingan VOC atau bangsa Kolonial, maka Kerajaan tersebut tidak akan pernah dicatat dalam Catatan Bangsa Kolonial, dan malah Kerajaan atau Kesultanan itu bisa dibumi hanguskan oleh Tentara VOC atau Tentara Kolonial. YANG MENARIK, ketika Masyarakat Adat di suatu daerah mengetahui dan mengaku adanya suatu Keajaan atau Kesultanan yang dolonya pernah ada di daerahnya, masyarakat luar daerah itu dan Pemerintah TIDAK MENGAKUI dan MEMPERTANYAKAN kebenarannya, terkadang dikatakan bahwa Kerajaan atau Raja itu tidak ada di dalam Buku Sejarah, tetapi kenyataannya bahwa masyarakat dan ahli waris keturunan dari Raja atau Kerajaan itu masih berlangsung dan kehidupan Adat - Istiadat dan Budayanya masih ada secara turun menurun tetap terpelihara dan terjaga tidak hanya sampai sekarang - mungkin sampai Dunia Kiamat.
HapusKata - kata beta: "Ada Mutiara yang hilang" itu sebagai cerminan bahwa kekayaan atas Adat - Istiadat dan Budaya, termasuk tampilnya Raja atau Sultan yang selama ini tidak diketahui oleh khalayak ramai (masyarakat) adalah sebagai bukti nyata. Maka dengan lahirnya UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 5 TAHUN 2017, TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN, yang telah disahkan oleh DPR RI bersama Pemerintah Republik Indonesia, pada Paripurna DPR RI, di Jakarta, hari kamis, 27 April 2017 yang lalu, adalah suatu BERKAH dan PAYUNG HUKUM bagi semua pelaku Adat - Istiadat dan Budaya, termasuk bagi para Raja, Sultan, Datu, Pewais, Penerus Keraaan dan Kesultanan, Penglingsir (khusus di wilayah Bali), dan Pemangku Adat yang ada di seluuh Indonesia. Dengan adanya UNDANG UNDANG RI NOMOR 5 TAHUN 2017 dengan 9 BAB, 61 Pasal tersebut telah mencakup secara rinci dan jelas diuraikan tentang yang beta maksud tersebut di atas, senantiasa agar dapat dimanfaatkan sebaik - baiknya dan tentunya akan berguna bagi kita semua. Amin YRA.
Sebagai salah satu simpul dari kebesaran kebudayaan bangsa, Kerajaan Samu harus terus dipelihara eksistensinya.
BalasHapusAmin YRA, terima kasih atas dukungan dan Do'a Tuan Edi Utama. Marilah kita bersama - sama untuk menjaga, memelihara dan mengembangkan Peradab, Adat - Istiadat dan Budaya kita sebagai perekat dan jatidiri kita sebagai Bangsa yang BERADAB - BERADAT dan BERBUDAYA. Wassalam
HapusNUSAHULAWANO
BalasHapusHOROMATE.
Hapus