Memang masih ada keluarga Fam Samu Samu yang belum mengetahui asal - usul dan identitas Fam Samu Samu yang sebenarnya, apalagi yang bukan berasal dari Fam Samu Samu tentunya bertanya - tanya: "Apakah benar Fam Samu Samu adalah keturunan Raja dari Negeri Abubu, yang berada di Pulau Nusa laut, di Provinsi Maluku?". Namun karena kurangnya komunikasi dan atau informasi diantara basudara serta ada beberapa keluarga Fam Samu Samu yang memang benar - benar tidak mengetahui asal - usul yang sebenarnya Fam Samu Samu; maka berita yang ada di umum adalah Fam Samu Samu berasal dari Negeri Galala - Kota Ambon, namun Fam Samu Samu yang berasal dari Negeri Abubu tetap mengatakan bahwa Fam Samu Samu adalah berasal dari Negeri Abubu - Pulau Nusa Laut. Hal ini semua memang sebenarnya sengaja ditutup oleh Moyang Raja Samu Samu ketika dicari dan akan ditangkap oleh Tentara VOC Belanda; maka Raja Samu Samu bersumpah " RAJA SAMU SAMU DE LAATSTSE VAN KONING STAMBOOM ABUBU - NUSA LAUT. MALUKU", sehingga logika saja ketika Raja Samu Samu keluar dari Negeri Abubu - Nusa Laut, dan bersembunyi agar tidak ditangkap oleh Tentara VOC Belanda, Moyang Raja Samu Samu I hijrah dan berlabuh di daerah yang pertama kalinya disinggah adalah Negeri Galala, di Pulau Ambon; dimana Moyang Raja Samu Samu bertemu dengan Orang Kaya dari Fam Yoris yang berkuasa di Negeri Galala. Kemudian setelah itu bertemu dengan PELA RAJA SAMU SAMU I yaitu Moyang Raja Batu Merah (YM. Moyang Wali Ulu - Almarhum) dan bertemua PELA RAJA SAMU SAMU I yaitu Moyang Raja Halong (Almarhum). Ketika Kesultanan Aceh meminta bantuan Raja Samu Samu dan beberapa Raja Maluku, bersama masyarakat Maluku pergi ke Aceh (Buku Sejarah Perang Aceh), kemudian sepulang dari Aceh singgah di Batavia Timur bersama Raja - Raja dan masyarakat Maluku, yang daerah tersebut dikenal dengan sebutan KAMPOENG AMBON, Lalu membantu Kesultanan Banten yang akhirnya ada perkawinan antara anak Tertua Raja Samu Samu III dengan cucu Sultan Banten, yang kemudian tinggal di Kampoeng Tengkele - Kota Serang, Provinsi Banten (sampai saat ini rumah di Kampoeng Tengkele - Kota Serang, Banten; masih ada dan Raja Samu Samu IV; wafat dan dimakamkan/kuburannya di belakang rumah di Kampoeng Tengkele - Kota Serang, Banten). Jadi logika dan masuk akal bila keturunan dari Fam Samu Samu yang ada di Maluku, dan atau Raja - Raja maupun masyarakat Maluku tidak mengetahui dan ada yang bertanya tentang kebenaran Status RAJA SAMU SAMU; karena memang Moyang Raja Samu Samu I sudah keluar dari Negeri Abubu kemudian menjelajah ke Aceh dan ke Jawa; namun Sumpah Moyang Raja Samu Samu I tetap ada dan masih terus hidup bagi seluruh keturunan Fam Samu Samu.
Ketika selesai Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara, Jum'at, 7 Agustus 2009 lalu, yang dihadiri 135 Raja dan Sultan Nusantara, 15 Permaisuri, Putra Mahkota, Putri Mahkota dan Pangeran dari Kerajaan dan Kesultanan Nusantara; turut dihadiri pula oleh kurang/lebih 60 Raja - Raja dari Maluku; ada beberapa Raja dari Maluku yang bertanya kebenaran dan Status Raja Samu Samu VI - Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, maka dengan tidak mengurangi rasa hormat Raja Samu Samu VI - Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, mengundang seluruh Raja - Raja Maluku yang masih ada di Jakarta, kira-kira pada hari Selasa, tanggal 11 Agustus 2009 lalu, bertempat di Rumah Makan HANDAYANI. terletak di Jalan. Matraman Raya - Jakarta Timur, hadir Raja - Raja dari Maluku, antara lain yaitu; 1) Raja Rohomoni XII, 2) Raja Batu Merah, 3) Raja Wassu, 4) Raja Hitu Meseng, 5) Raja Morella, 6) Raja Keitetu, 7) Raja Soya, 8) Raja Makariki, 9) Raja Halong,10) Raja Amarwatu, 11) Raja Nusaniwe, 12) Raja Kilang, 14) Raja Rutong, 15) Raja Suli, 16) Raja Amahusu, dan beberapa Raja lainnya. Dimana dalam pertemuan tersebut Raja Samu Samu VI menyampaikan "apakah ada Raja yang meragukan tentang beta-Raja Samu Samu VI?, ketika itu ada beberapa Raja dari Maluku; berkata "Ya-beta ingin tau apa benar Samu Samu adalah Raja?". Maka ketika itu Raja Samu Samu VI meminta kepada Raja - Raja dari Maluku yang merasa ragu dengan status Raja Samu Samu VI, agar duduk dikursi yang berhadapan dengan Raja Samu Samu VI, kemudian Raja Samu Samu VI menawarkan lagi kepada Raja dari Maluku lainnya; "kalo masih ada Raja yang ragu tentang beta - Raja Samu Samu VI, beta minta untuk duduk dikursi yangs ejajar beta, dan katong sama - sam panggil katong pung moyang; sapa Raja - sapa mati". Maka Raja yang sudah duduk dikursi dihadapan Raja Samu Samu VI langsung bangun dan bangkit keluar dari kursinya, dan berkata "Upu jangan pakai Adat, ya sudah kalo begitu beta percaya, kalo Upu Raja Samu Samu", begitu juga Raja - Raja yang hadir yang turut menyaksikan berkata "Upu jangan pake Adat, katong percaya Upu Raja Samu Samu".
Ketika Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, di Undang oleh Raja Morella untuk menghadiri acara PUKUL SAPU LIDI, yang merupakan acara tradisi masyarakat Negeri Morella yang dilaksanakan pada setiap 7 hari setelah Hari Raya IDUL FITRI, tepatnya pada hari Sabtu, 27 September 2009 lalu, Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu hadir bersama Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM.K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat, Raja Kaimana Papua Barat, Putri Mahkota Raja Kaimana Papua, Putra Mahkota Raja Fatagar Fakfak Papua Barat, Raja Morella, Raja Hitu Meseng, Raja Rohomoni XII, Raja Wassu, Raja Kaitetu, Raja Kaibobo, Raja Suli dan beberapa Raja Maluku lainnya; semula acara PUKUL SAPU LIDI akan dimulai tepat jam; 15.00.WIT (jam. 3 sore), tetapi cuaca langit begitu PANAS sekali sehingga Yth. Angky (Pengurus Latupati Maluku) yang mengatur acara memberitahu kepada Raja Morella - YM. Abdul Kadir Latukau; bahwa acara PUKUL SAPU LIDI BELUM BISA DIMULAI KARENA PANAS SEKALI. mendengar berita itu; Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, berkata apa Raja - Raja Maluku; "mau coba Raja Samu Samu ?", maka Raja - Raja dan tamu yang hadir di Pantai Sawatelu Negeri Morella berkata; "Ya coba kekuatan Raja Samu Samu". Maka Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, melakukan do'a dan memohon kepada Tuhan agar datang angin dan cuaca PANAS menjadi berubah, seketika itu "SELURUH BATANG DAN DAUN POHON SAGU DAN HOPON - POHON LAIN YANG ADA DI PANTAI SAWATELU NEGERI MORELLA BERGERAK KENCANG DIHEMBUS ANGIN DAN DILANGIT AWAN HITAM BERGERAK CEPAT" semua Raja - Raja dan orang yang ada berteriak "Upu Raja Samu Samu jangan dibuat hujan, kasih redup saja supaya tidak panas" dan Raja - raja Maluku dan orang yang ada menyaksikan kejadian itu mengacungkan JEMPOL kepada RAJA SAMU SAMU VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, sampai ketika semua Raja dan undangan duduk di atas panggung kehormatanpun Raja Morella - YM. Abdul Kadir Latukau masih meminta dan berkata kepada Raja Samu Samu VI "KASIH SEDIKIT ANGIN TERUS YM. SAMU SAMU", dan hari itu cuaca redup tidak panas dan tidak hujan sampai acara selesai.
Beta mohon maaf; sebenarnya beta tidak ingin mengangkat cerita ini; tapi beta pung keturunan Fam Samu Samu ingin minta jelas tentang beta dan tentang Moyang - Moyang Raja Samu Samu De Laatstse Van Koning Stamboom Abubu - Nusa Laut. Jadi maksud beta agar semua beta pung basudara mengetahui dan tidak mengurangi rasa hormat beta kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Berita dan riwayat ini adalah bukti hidup dan mengangkat kembali JATI DIRI dan IDENTITAS STATUS RAJA SAMU SAMU.
Kepada Yth. Para Pembaca Blog ini, bahwa bilapun ada yang mengaku "abubu kakerissa" memberi komentar tidaklah perlu ditanggapi dikarenakan, yang bersangkutan tidak mengetahui SEJARAH DAN ASAL - USUL, dimana ada menyebutkan bahwa SAMU SAMU adalah bukan RAJA, itu adalah boleh saja memberi komentar demikian, namun perlu diketahui bahwa dalam KAPATA LAMA MOYANG RAJA SAMU SAMU, bahwa ketika Raja Samu Samu tidak mau menerima perintah Kolonial Belanda untuk melakukan SERANGAN JAFAR (SERANGAN HONGI) untuk membumi hanguskan PULAU SERAM, maka Raja Samu Samu mau ditangtap oleh Tentara Belanda, yang kemudian Kolonial Belanda mengangkat seorang yang menjadi KACUNG BELANDA yang selanjutnya menyatakan RAJA di negeri itu; maka bila diteliti SURAT KEPUTUSAN BUPATI MALUKU TENGAH untuk Kepala Negeri Abubu, adalah PATI bukan RAJA; karena memang tidak ada Raja sejak Raja Samu Samu keluar dari Negeri tersebut. Untuk pembuktian seorang RAJA harus mempunyai SILSILAH YANG JELAS DAN TIDAK TERPUTUS; PUSAKA YANG TURUN MENURUN, DOKUMEN OTENTIJK DAN NAMA GELAR ADAT yang menunjukkan keberadaan seorang RAJA atau seorang PATI; Bahwa untuk memakai nama: Abubu Kakerissa dan tidak mau menunjukkan identitas asli adalah suatu bukti bahwa yang bersangkutan tidak bersifat baik dan tidak santun serta tidak memiliki norma - norma kehidupan yang baik. Demikian dan terima kasih atas perhatian semua pembaca. Wassalam. (Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu. Di - Jakarta) Untuk Mata Rumah di Negeri Abubu dijaga dan dipelihara oleh Kepla Soa Raja Samu Samu (Samuel Martinus Samu Samu dan seluruh keluarga besar Samu Samu);
BalasHapusBetul Sekali Bapak Raja....
BalasHapusPATRICK WILLIAM PARIHALA
Kalau mau di hitung-hitung,,,, upulatu beni ahmad samusamu baru yang ke 6... tapi raja manusama sampai sekarang ini sudah yang ke 16... dari situ kita sudah bisa mengetahui....
BalasHapusTuan Ifan Fandi, kalo beta baca sematan komentar Tuan Ifan Fandi berarti Tuan Ifan Fandi sangat mengenal dan tau sejarah Raja - Raja kh7susnya di Negeri Abubu, sehingga Tuan Ifan Fandi menyebut Raja Manusama sekarang ke 16 ??? Kalo boleh kasih pencerahan siapa nama2 Raja Manusama yang 1 sampai ke 16, mohon uraukan dan jelaskan berdasar data dan bukti Otentijk urutan yang Tuan sebut Raja Manusama itu. Bila Tuan bijak maka Tuan dapat mebjelaskan dan menjawab permintaan beta. Terima kasih. Raja Samu Samu VI De Laatste Van Koninf Stamboom.
Hapus