Selasa, 28 September 2010

SUSUNAN DEWAN PENDIRI DAN PENGURUS LEPPA MALUKU


Berdasarkan AKTA PENDIRIAN Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Adat Maluku (LEPPA - MALUKU) Nomor: 03, tanggal: 09 April 2010, Notaris: Masrda TNI.AU (Purn) Subandi Parto - Jakarta. Selaku pemerakarsa pendirian Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Adat Maluku, Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, bersama pemerakarsa dan pendiri LEPPA - MALUKU untuk pertama kalinya mengadakan Rapat Pimpinan yang dipimpin langsung oleh Raja Samu Samu VI, untuk menyusun Pengurus LEPPA - MALUKU, pada hari Senin, 27 September 2010 lalu, bertempat di Pasaraya - Blok. M, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan, hadir pada pertemuan tersebut; 1) Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, 2) PMA. Kepulauan Kisar - YM. Boetje Balthazar, 3) Raja Kaibobo - YM.Upu Latu I.P. S. Samuel L. Riry, 4) Yth. Ridwan Syarif Warouw, 5) Yth. Charmain G. Tutupary, 6) Yth. Ronald H. Wattilete, 7) Yth. Yacobus Leimena, 8) Yth. Errol Patihehuan, 9) Yth. Hengky Riry.


Kesimpulan Hasil Rapat:


1) Untuk membuktikan Visi dan Misi (maksud dan tujuan) serta niat yang baik dari hati orang Maluku yang ingin membangun Maluku, maka harus dibuktikan dengan nyata. Karena karakter orang Maluku sekarang tidak tertarik dengan hanya berkata saja, tetapi yang dilihat adalah bukti nyata, maka untuk membuktikan suatu hal yang besar perlu kebersamaan orang - orang Maluku dalam membangun segala yang ada di Maluku.

2) Untuk dapat terus menerapkan sistim demokrasi yang memang sudah sejak dahulu kala sudah dilakukan oleh para tete, nene, moyang di Maluku, maka Susunan Pengurus LEPPA - MALUKU dilakukan dengan sistim demokrasi. Sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang negatif atau tidak adanya yang bersifat otoriter.

3) Disampaikan oleh Raja Samu Samu VI; bahwa orang Maluku harus bangga menjadi orang Maluku, karena sebelum di bumi Nusantara - Indonesia ini ada sekolah; orang - orang Maluku sudah dapat membaca, menulis dan berbahasa asing serta orang - orang Maluku sudah dipercaya oleh bangsa - bangsa asing dalam melakukan pekerjaan. Namun jangan dilihat atau dinilai dari sisi negatifnya, tetapi ambil atau dinilai dari sisi positifnya.

4) Telah disepakati Dewan Pendiri dan Pengurus LEPPA - MALUKU, yaitu;


DEWAN PENDIRI LEPPA - MALUKU:


1. Benny Ahmad Samu Samu (Jakarta).

2. K.R.M.H. Japto S. Soerjosoemarno (Jakarta).

3. Boetje Balthazar (Jakarta).

4. Fachri Sangadji (Ambon).

5. Joseph Caleb Pattinama (Jakarta).

6. Semmy Toisutta (Ambon).

7. Etha A. Hentihu (Jakarta).

8. Simon Samuel Lodwyk Riry (Ambon).

9. Ferenc Raymond Sahetapy (Ray Sahetapy - Jakarta).

10. Antony Samu Samu (Semarang).

11. Abdul Kadir Assagaf (Jakarta).

12. Kombes.Pol. Murad Ismail.

13. Ronald H. Wattilete (Cinere - Depok).

14. Ridwan Syarif Warouw (Jakarta).

15. Charmain G. Tutupary (Jakarta).

16. Franklyn D. Nikijuluw (Ambon).

17. Asrul bin Usman (Ambon).

18. Yacobus Leimena (Tangerang - Banten).

19.Nurbetty Bagindo (Cinere - Depok).

20. Dr. Mira Zizlavsky (RSCM - Jakarta).

21. Adam Abdurochim Samu Samu (Sawangan - Depok).

SUSUNAN PENGURUS LEPPA - MALUKU:


PENASEHAT:


1. Yth. Jenderal TNI.AD. H. George Toisutta.

2. Yth. Prof.DR.Ir. Jan Sopaheluwakan, M,Sc.

3. YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, SE, B,Sc.

4. YM.K.R.M.H. Japto S. Soerjosoemarno, SH.

5. Yth. Mayjend.TNI.AD (Purn) Irvan Edison.

6. Yth. Mayjend.TNI.Marinir. Nono Sampono.

7. Yth. Marsda.TNI.AU (Purn) Subandi Parto.

8. Yth. Brigjend.TNI.AD. Sulizar Rasuni.

9. Yth. Brigjend.TNI.AD. Rudy Yulius Huliselan.

10.Yth. Brigjend.TNI.AD. Arief Rachman.

11.Yth. Prof.DR. John Lokolo.

12.Yth. Etha A. Hentihu.

13. Yth. Kombes. Pol. Murad Ismail.

14. Yth. Max Octoseja. 15. Yth. Harry Souissa.


Ketua Umum : Botje Balthazar.

Ketua I (Satu) : Semmy Toisutta.

Ketua II (Dua) : Ferenc Raymond Sahetapy (Ray Sahetapy).

Ketua III (Ketiga) : Ronald H. Wattilete.


Sekretaris Umum : Ridwan Syarif Warauw.

Sekretaris I (Satu) : Fachri Sangadji.

Sekretaris II (Dua) : Franklyn Danny Nikijuluw.


Bendahara Umum : Charmain G. Tutupary.

Bendahara I (Satu) : Abdul Kadir Assagaf.

Bendahara II (Dua) : Asrul bin Usman.


PELAKSANA HARIAN:


Ka.Bid. Hukum Adat : Simon Samuel Lodwyk Riry.

Ka.Bid. Pendidikan : Patris Rahabav.

Ka.Bid. Kesehatan : Dr. Mira Zizlavsky.

Ka.Bid. Hukum & HAM : George Leasa.

Ka.Bid. Perkebunan : Johanis Sopacua.

Ka.Bid. Kehutanan : Agus Dahoklory.

Ka.Bid. Perekonomian : G.M.B.H. Dahoklory.

Ka.Bid. Perencanaan : Jhon Yokohael.

Ka.Bid. Pembangunan : Jhon Tupamahu.

Ka.Bid. Kemasyarakatan : Yacobus Leimena.

Ka.Bid. Keagamaan : Haykal Sabban.

Ka.Bid. Perempuan & Anak : -

Ka.Bid. Industri & Perdagangan : Rudy Wattilete.

Ka.Bid. Kesejahteraan : Samuel Martinus Samu Samu.

Ka.Bid. Pariwisata : Helen De Lima.

Ka.Bid. Seni dan Budaya : Octavianus Lawalata.

Ka.Bid. Sumber Daya Manusia : Leo Tauran.

Ka.Bid. Sumber Daya Laut : Nancy Samu Samu.

Ka.Bid. Energi & SDM : Yulius R. Latumaerissa.

Ka.Bid. Pemuda & Olahraga : Adam Abdurochim Samu Samu.

Ka.Bid. Program & Kerjasama Antar Lembaga : Nurbetty Bagindo.

Ka.Bid. Lingkungan Hidup : Husni Kotta.

Ka.Bid. Perpustakaan : Cornelis Lainsamputty.

Ka.Bid. Perlengkapan : Joseph Caleb Pattinama.

Ka.Bid. Keamanan : Milton Samu Samu.


5) Telah disepakati pula bahwa diharapkan rencana Pelantikan Pengurus LEPPA - MALUKU, di Jakarta; yang waktu dan tempatnya akan diberitahukan kemudian akan dihadiri oleh seluruh Pengurus.

Kamis, 16 September 2010

PULAU SAMU SAMU (SAMU SAMU ISLAND)

GAMBAR: Tanda Merah adalah lokasi letaknya "SAMU SAMU ISLAND" PAPUA NEW GUINEA (Luas: 64 KM2=8x8 KM2=40 Ml2).
Hanya Tuhan yang mengetahui maksudnya dan kehendak'Nya; maka pada hari Rabu, 15 September 2010 lalu, P.M.A. Kepulauan Kisar - YM. Boetje Balthazar berbicara melalui telephone Seluler dengan Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu; yaitu mengenai ada beberapa berita tentang Raja Samu Samu VI di media Google, dan YM. Boetje Balthazar meminta agar YM. Raja Samu Samu VI dapat membuka dan melihat berita yang ada di media Google tersebut. Ternyata setelah Raja Samu Samu VI membuka dan melihat berita yang ada di media Google memang benar banyak yang mengangkat berita maupun cerita tentang Raja Samu Samu VI. Namun dari rasa ingin mengetahui berita maka di dapatlah suatu berita dari "iTouchMap" mengekspos "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA", dimana dalam berita tersebut Pemerintah Negara PAPUA NEW GUINEA menawarkan kepada khayak umum untuk memanfaatkan potensi yang ada di "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA", dari penelusuran lokasi melalui "iTouchMap" "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA" diperkirakan dengan luas: 64 KM2 (8 x 8 KM2) = 40 Ml2. "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA" terletak di atas sebelah Timur dari PULAU PAPUA NEW GUINEA.

Dalam pendapat dan wacana Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, yaitu;
1) Apakah ada hubungan antara nama "SAMU SAMU" dari Negeri Abubu - Maluku, Indonesia dengan nama sebuah Pulau "SAMU SAMU" di dalam wilayah Negara PAPUA NEW GUINEA ?

2) Apakah ada manusia yang tinggal di "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA" ? dan bila ada manusia yang tinggal di sana, apakah ada yang memakai nama "SAMU SAMU" ?

3) Apakah ada kemungkinan Raja "SAMU SAMU" pada saat diantara abad XV - XVIII melakukan perjalanan menjelajah laut, hingga sampai di suatu Pulau yang saat ini di sebut "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA" ? Karena Raja Samu Samu I dizaman saat itu sangat dikenal sebagai Pelaut Tangguh atau Petarung Laut; dan nama "SAMU SAMU" mempunyai arti yaitu "SA = asal kata dari: ASA; artinya Esa atau Tunggal atau Pencipta" MU = asal kata dari: UMU; artinya Manusia atau orang atau Hamba Pencipta", dan "SAMU = asal kata dari; SAMUDRA". Jadi bila dirangkumkan kata - kata tersebut menjadi "SAMU SAMU" yang artinya: Hamba Pencipta Samudra" atau "PETARUNG SAMUDRA" atau "PELAUT TANGGUH", dan letak "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA" bila ditarik jarak ukur tidak jauh dari wilayah Maluku. Kapata (Riwayat/Cerita) Moyang Raja Samu Samu : Pada tahun 1520 diatas perairan Maluku; Raja Samu Samu pernah membantu Kesultanan Ternate dalam pertempuran melawan tentara Portugis, dan ada beberapa Katapa Moyang Raja Samu Samu; lainnya (sudah diberitakan dan diceritakan pada Laman Awal dalam Website ini sebelumnya).

Maka dengan telah diketahui ada "PULAU SAMU SAMU" atau "SAMU SAMU ISLAND" yang berada di dalam wilayah Negara PAPUA NEW GUINEA, ada baiknya dan tidak ada salahnya apabila Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, rencana akan melakukan penelusuran dan penelitian langsung ke "PULAU SAMU SAMU" di wilayah Negara PAPUA NEW GUINEA, guna mendapat keterangan apakah ada kemungkinan tentang jejak Sejarah Raja Samu Samu yang sebelumnya datang ke Pulau tersebut, dan mencari keterangan apakah ada kemungkinan adanya masyarakat yang berada di "SAMU SAMU ISLAND, PAPUA NEW GUINEA" dengan memakai nama keluarga (Fam) "SAMU SAMU".

Namun rencana kunjungan penelusuran dan penelitian dimaksud dengan maksud dan tujuan hanya untuk memperoleh keterangan "ada atau tidaknya hubungan SAMU SAMU yang berasal dari Maluku dengan nama "SAMU SAMU ISLAND yang berada di dalam wilayah Negara PAPUA NEW GUINEA", dan pada prinsipnya tidak ada maksud lain kecuali yang telah dijelaskan tersebut diatas, sehingga semua pihak tidak ada yang meragukan dan atau mengkawatirkan rencana kunjungan penelusuran dan penelitian Raja Samu Samu VI bersama rombongan. Bahwa rencana Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu, akan meminta bantuan kepada Yth. Presiden Republik Indonesia - YM.DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono; yang sangat peduli terhadap "JEJAK PERADABAN DAN KEKAYAAN KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA", dan juga akan melibatkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Adat Maluku (LEPPA - MALUKU).

Apabila kemudian kunjungan penelusuran dan penelitian memberikan hasil positif, maka bukan hanya keluarga besar "SAMU SAMU" dan seluruh masyarakat Maluku saja yang mempunyai Sejarah, tetapi Bangsa dan Negara Republik Indonesia - akan menambah perbendaharaan dan kekayaan Sejarah Peradaban Nusantara - Indonesia.. Oleh karena itu dengan segala hormat Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu; memohon do'a dan dukungan dari semua pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Maluku, dan seluruh masyarakat Maluku maupun seluruh Bangsa Indonesia. Demikian pula Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny A. Samu Samu; memohon bantuan dan dukungan kepada Pemerintah Negara PAPUA NEW GUINEA kiranya berkenan dan memberikan ijin serta fasilitas selayaknya dalam menunjang rencana kunjungan Penelusuran dan Penelitian "JEJAK SEJARAH RAJA SAMU SAMU DAN PULAU SAMU SAMU, PAPUA NEW GUINEA", karena apabila kemudian memang terjadi adanya hubungan, maka baik langsung maupun tidak langsung "TALI PERSAUDARAAN ANTARA BANGSA INDONESIA DENGAN BANGSA PAPUA NEW GUINEA LEBIH ERAT DAN LEBIH BAIK SERTA LEBIH MAJU" dalam arti yang seluas - luasnya.

Selasa, 14 September 2010

RAJA SAMU SAMU IV dan RAJA SAMU SAMU V DE LAATSTSE VAN KONING STAMBOOM ABUBU - NUSA LAUT MALUKU

Gambar foto: nomor 2 dari kanan: Raja Samu Samu IV (pakai Jas dengan ciri khas Rambut Putih) dan nomor 5 dari kanan: adik kandung kemudian menjadi Raja Samu Samu V (pakai Batik lengan panjang mengenakan Kopiah/Songko hitam berkaca mata Coklat), serta nomor 4: Permaisuri (istri) Raja Samu Samu V (adik ipar Raja Samu Samu IV mengenakan Kebaya Hijau dan berkata mata coklat)
Ketika Perang Aceh usai; Raja Samu Samu III - YM. Upu Latu M.M. Samu Samu (Almarhum) bersama Raja - Raja dari Maluku dan masyarakat Maluku masuk di sebelah Timur Batavia, yang daerah tersebut akhirnya dikenal dengan sebutan "KAMPOENG AMBON", dan saat Kesultanan Banten untuk memperkuat ketahanan wilayah dan mendapat bantuan dari Raja Samu Samu III; maka dijalin tali ikatan keluarga dengan dinikahkannya Putra Tertua (anak sulung) Raja Samu Samu III yang bernama Williem Samu Samu (Bing) yang kemudian menjadi Raja Samu Samu IV (Almarhum) dengan cucu Sultan Banten yang bernama Siti Sundari (Rike); yang sangat dikenal sebagai PEREMPUAN JAGO di Banten.

Karena Raja Samu Samu IV dalam pernikahannya tidak dikaruniakan anak, pada tahun 1976 ketika Raja Samu Samu IV sakit dirawat di Rumah Sakit Umum Serang (di dekat Alun - Alun Kota Serang, Banten), saat itu kumpul seluruh keluarga besar Samu Samu dari Jakarta dan Ambon selama dirawatnya Raja Samu Samu IV atau yang dikenal bagi orang Banten adalah dengan sebutan TUAN GEDE atau BAPAK GEDE.

Saat - saat terakhir Raja Samu Samu IV - YM. Upu Latu W.B. Samu Samu memanggil adik kandungnya yaitu S.P. Samu Samu (yang akhirnya menjadi Raja Samu Samu V) yang bertempat tinggal di Jalan. Kramat 7/No. 5. Jakarta Pusat dan bertempat tinggal di Kompleks. Angkatan Darat. Jalan. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat, ketika Raja Samu Samu IV memanggil adik kandungnya meminta agar mencatat semua apa yang diucapkan dan akan dikatakan oleh Raja Samu Samu IV kepada adik kandungnya. Maka adik kandung Raja Samu Samu IV memanggil anak kandungnya yaitu Benny Ahmad Samu Samu; yaitu keponakan dari Raja Samu Samu IV (yang kemudian menjadi Raja Samu Samu VI).


Semua kata yang diucapkan oleh Raja Samu Samu IV kepada adik kandungnya (Raja Samu Samu V) seluruhnya adalah sejarah dan memberitahu barang - barang (benda) peninggalan RAJA SAMU SAMU DE LAATSTSE VAN KONING STAMBOOM ABUBU - NUSA LAUT, MALUKU; dicatat oleh keponakan Raja Samu Samu IV (anak kandung dari Raja Samu Samu V); dalam permintaan Raja Samu Samu IV kepada adik kandungnya (Raja Samu Samu V) yaitu "banyak orang tidak tau kita Raja, jadi nanti kasih tau keluarga Tengkele dan saudara di Ambon" dan da beberapa kata lagi yang tidak boleh diangkat dalam riwayat ini.

MENGENAL RAJA SAMU SAMU IV DE LAATSTSE VAN KONING STAMBOOM ABUBU NUSA LAUT - MALUKU


Raja Samu Samu IV - YM. Upu Latu .W.B. Samu Samu (Almarhum); adalah anak Pertama (Sulung/Tertua) dari Raja Samu Samu III - YM. Upu Latu M. M. Samu Samu (Alamarhum), Raja Samu Samu IV menikah dengan Cucu dari Sultan Banten, yang akhirnya bertempat tiggal di Kampoeng Tengkele (Pancoran Mas) - Kota Serang, Banten. Semasa hidupnya Raja Samu Samu IV di wilayah Banten dan sekitarnya sangat dikenal dengan sebutan "TUAN GEDE" atau "BAPAK GEDE", karena sejak zaman Kesultanan Banten dan masuknya VOC Belanda kewilayah Banten, di daerah sekitar mulai dari Kota Serang sampai ke daerah arah Pandegelang; rumah kediaman (tempat tinggal) Raja Samu Samu IV adalah satu - satunya bangunan mewah (rumah Gedong), sehingga Raja Samu Samu IV dikenal dengan sebutan "TUAN GEDE" atau ada juga yang menyebut "BAPAK GEDE", sedangkan istri Raja Samu Samu IV dikenal dengan sebutan "IBU GEDE". Saat Raja Samu Samu IV tinggal di Kampoeng Tengkele - Serang, Banten; sejak dahulu sampai zaman Presiden Republik Indonesia - YM. Bung. Karno (Almarhum); Raja Samu Samu IV dipercayakan sebagai Jaksa di Kantor Kejaksaan Jakarta; saat itu di Jalan. Gajah Mada - Jakarta (di Batavia atau Jakarta dahulu hanya ada 1 (satu) Kantor Jaksa saja, tidak seperti sekarang Kantor Jaksa ada disetiap Wilayah Provinsi/Kota/Kabupaten); maka untuk mengurus pekerjaan yang dipercayakan oleh Kesultanan Banten, maka Raja Samu Samu IV dibantu oleh salah satu sahabat dekatnya yaitu "Yth. Bapak. Kaking (Almarhum)", yang biasanya membantu Raja Samu Samu IV untuk mengurus dan mengawasi PENGGILINGAN BERAS yang berada di wilayah Kesultanan Banten, mulai dari Banten sekitarnya sampai wilayah Karawang, dan masih ada lagi sahabat Raja Samu Samu IV yang dikhususkan untuk mengurus urusan - urusan lainnya.

Raja Samu Samu IV (TUAN GEDE) atau (BAPAK GEDE) semasa hidupnya ketika bekerja sebagai seorang Jaksa di Batavia yang kemudian menjadi Jakarta; di dalam riwayatnya lebih banyak menolong orang - orang (masyarakat) Banten, sama ketika terjadi peristiwa perselisihan antar etnis di wilayah Pesisir sampai di wilayah Tanjung Priok, maka Raja Samu Samu IV yang melakukan pertemuan diantara tokoh - tokoh 2 etnis yang diakhiri dengan DAMAI, dalam riwayat hidup lainnya bila Raja Samu Samu IV (TUAN GEDE) atau (BAPAK GEDE) berkunjung datang ke BADUI untuk bertemu dengan tokoh Badui di wilayah Padegelang; maka biasanya masyarakat Badui telah menaruh atau menebar daun - daun pelepah pohon kelapa untuk alas menutupi tanah yang akan ditapak/dilewati (bagaikan PERMADANI) oleh Raja Samu Samu IV (TUAN GEDE) atau (BAPAK GEDE). Dan kebiasaan Raja Samu Samu IV (TUAN GEDE) atau (BAPAK GEDE) bila hendak pergi ke suatu tempat tujuan = bila siang hari hanya cukup mencari dinding (untuk tidak terlihat) dan atau bila malam hari hanya cukup mencari tempat yang gelag atau tidak ada cahaya, maka sampailah Raja Samu Samu IV ditempat tujuannya. Dan sebenarnya masih banyak lagi riwayat yang positif Raja Samu Samu IV semasa hidupnya.

Jumat, 10 September 2010

SILATURAHMI IDUL FITRI 1431 H



Pada kesempatan Silaturahmi IDUL FITRI 1431 Hijriyah, pada hari Jum'at, 10 September 2010; Raja Samu Samu VI seusai kumpul keluarga di Kompleks K.P.AD. KODAM - Jakarta Timur, malam harinya melakukan kunjungan Silaturahmi bersama P.M.A. Kepulauan Kisar; yang juga Ketua Umum LEPPA MALUKU (Lembaga Pelestarian dan Pengembangan Adat Maluku) ke kediaman YM.K.R.M.H. Japto S. Soerjosoemarno; diwilayah Ciganjur - Jakarta Selatan. Dalam Silaturahmi IDUL FITRI 1431 H tersebut Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny AHmad Samu Samu bersama Ketua Umum LEPPA MALUKU - YM. Boetje Balthazar memberitahukan dan menyampaikan beberapa hal menyangkut Sekretariat, Rencana Kerja dan Program Pemberdayaan LEPPA MALUKU; yang diperoleh hasil dari Silaturahmi tersebut YM.K.R.M.H. Japto S. Soerjosoemarno sangat mendukung rencana - rencana positif untuk memajukan Maluku dalam arti yang luas.

Seusai kunjungan Silaturahmi tersebut, malamnya dilanjutkan dengan kunjungan Silaturahmi Ketua Umum LEPPA MALUKU didampingi Raja Samu Samu selaku Pemerakarsa dan Dewan Pendiri LEPPA MALUKU ke kediaman Yth. Kepala Staff TNI. Angkatan Darat (KASAD) - YM. Jenderal. TNI.AD. H. George Toisutta, di Kompleks PATI TNI.AD - Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan Ketua Umum LEPPA MALUKU dan Dewan Pendiri LEPPA MALUKU dengan Yth. KASAD; sangat baik hasilnya dimana Yth. KASAD sangat mendukung rencana kegiatan GELAR ADAT - SENI DAN BUDAYA PULAU PULAU PERBATASAN PROVINSI MALUKU yang akan diselenggarakan oleh LEPPA MALUKU yang bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia - Mabes TNI.AD - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Maluku.

Selasa, 07 September 2010

PENDIRIAN LEPPA MALUKU DAN KOPERASI RAJA DAN SULTAN NUSANTARA


Dikarenakan beberapa hal yang dipandang perlu terhadap Adat - Istiadat, Kesenian dan Kebudayaan yang ada di Provinsi Maluku, maka diprakarsai oleh Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu .M.L. Benny Ahmad Samu Samu, bersama Raja Rohomoni XII - YM. Fachri Sangadji, Raja Oma - YM. Joseph Caleb Pattinama, P.M.A. Kepulauan Kisar - YM. Boetje Balthazar, Raja Kaibobo - YM. Upu Latu I.P. Samuel Riry, Bung. Ray Sahetappy, Bung. Abdul Kadir Assegaf; rencana akan mendirikan LEMBAGA PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT - MALUKU. Rencana pendirian lembaga tersebut telah mendapat tanggapan positif dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kementeian Dalam Negeri Republik Indonesia; dengan mendapat tawaran akan diselenggarakannya suatu kegiatan guna memperkenalkan dan mengangkat Adat - Istiadat dan Kebudayaan yang ada di Provinsi Maluku. Kemudian tawaran dari Kantor Dirjen Kesbangpol Kementerin Dalam Negeri Republik Indonesia telah disampaikan kepada Yth. Kepala Staff TNI. Angkatan Darat (KASAD) - YM. Jenderal TNI.AD. H. George Toisutta; yang juga memberikan tanggapan dan dukungan positif atas rencana kegiatan tersebut. Rencana semula kegiatan ditawarkan waktunya tidak jauh dari kegiatan Nasional yaitu SALE BANDA, namun beberapa pertimbangan teknis, maka kegiatan ditunda seusai Hari Raya Besar Islam " IDUL FITRI", dan rencana kegiatan tersebut telah mendapat tanggapan dan dukungan langsung dari Yth. Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia - YM. Mayjend.TNI.AD. Tanribali Lamo, di dampingi oleh Yth. Direktur Budaya dan Politik Dirjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia - YM. Gede Surata.
Bahwa rencana akan diadakan kegiatan GELAR ADAT - BUDAYA PULAU - PULAU PERBATASAN DI PROVINSI MALUKU juga sudah disampaikan dan diberitahukan kepada Yth. Menteri Kelautan dan Perikanan - YM. H. Fadel Muhammad; yang menanggapai serta akan mendukung kegiatan tersebut, pada hari Minggu, 22 Agustus 2010 lalu, saat acara BUKA PUASA BERSAMA, yang diadakan di rumah kediaman YM. Ginanjar Kartasasmita, di Jakarta.
Mengingat bahwa salah satu Tokoh Nasional yaitu YM.K.R.M.H. H. Japto S. Soerjosoemarno, SH, yang juga adalah dari Trah V Mangku Negara - Solo, sekaligus sahabat Raja Samu Samu VI; dinilai sangat peduli terhadap Adat - Istiadat dan Kebudayaan Bangsa Indonesia, maka atas Undangan YM. K.R.M.H. H. Japto S. Soerjosoemarno pada acara BUKA PUASA BERSAMA DAN PEMBERIAN SANTUNAN ANAK YATIM PIATU MPN PEMUDA PANCASILA, pada hari Senin, 6 September 2010 lalu, bertempat di Semanggi Expo - Kompleks Sudirman Central Business District (SCBD) - Jakarta; hadir Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, P.M.A. Kepulauan Kisar - YM. Boetje Balthazar, keluarga Keraton Kesepuhan Cirebon bersama Sekretaris - Yth. Ridwan, Bendahara - Yth. Frangky Mamubun, dan HUMAS Lembaga Pelestariand an Pengembangan Adat - Maluku - Yth. Chery.

Dalam kesempatan acara tersebut YM.K.R.M.H. H. Japto S. Soerjosoemarno, memberikan waktu khusus pertemuan guna membahas antara lain; 1) Rencana Pendirian LEPPA - MALUKU, 2) Rencana kegiatan GELAR ADAT - BUDAYA PULAU - PULAU PERBATASAN DI PROVINSI MALUKU, 3) Rencana Pendirian KOPERASI RAJA DAN SULTAN NUSANTARA, Bahwa dari ke 3 bahasan tersebut; YM.K.R.M.H. Japto S. Soerjosoemarno, langsung memberikan tanggapan dan jawaban dukungan positifnya kepada Raja Samu Samu VI dan Pengurus LEPPA - MALUKU.

Jumat, 03 September 2010

RAJA SAMU SAMU VI BERSAMA RAJA - RAJA MALUKU


Suatu hal yang sangat berharga dan sangat bermanfaat bagi Raja - Raja se Maluku, dimana Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, selaku Pemerakarsa dan Sekretaris Umum Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara; mendapat kepercayaan dari Yth. Presiden Republik Indonesia - YM. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono (yang juga kebetulan adalah Trah Kesultanan Yogyakarta dari Hamengku Buwono III, dan YM. Ani Yudhoyono (YM. Sarwo Edi-Almarhum), adalah Trah Kesultanan dari Hamengku Buwono I), sehingga semua usulan dan permohonan Raja Samu Samu VI kepada Yth. Presiden diperkenankan untuk memakai Istana Negara/Istana Merdeka - Jakarta sebagai tempat serta membantu pembiayaan penyelenggaraan Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara.

Ketika pelaksanaan Silatnas Raja dan Sultan Nusantara, Jum'at, 7 Agustus 2009 lalu, di Sari Pan Pacific Hotel - Jakarta; Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu dihadapan kurang/lebih 60 Raja - Raja dari Maluku memberikan pengarahan dan meminta kepada seluruh Raja - Raja dari Maluku agar menunjukan SOLIDITAS diantara Raja - Raja Maluku, karena hanya Maluku yang mempunyai Raja yang paling banyak diantara daerah - daerah lain. Ketika itu juga beberapa Raja dari Maluku menyebut Raja Samu Samu VI adalah "PATIMURA MUDA". ya itu hanya ungkapan saja kepada Raja Samu Samu yang membawa Raja - Raja dan Sultan - Sultan ke dalam Istana Merdeka. Karena menjadi sejarah baru bahwa Raja - Raja dan Sultan Nusantara baru dapat memakai Istana Merdeka untuk tempat acara Raja dan Sultan Nusantara yang diprakarsai oleh Raja Samu Samu VI, dan diakui oleh seluruh Raja dan Sultan se - Nusantara.

MENYAKINKAN RAJA - RAJA MALUKU STATUS RAJA SAMU SAMU


Memang masih ada keluarga Fam Samu Samu yang belum mengetahui asal - usul dan identitas Fam Samu Samu yang sebenarnya, apalagi yang bukan berasal dari Fam Samu Samu tentunya bertanya - tanya: "Apakah benar Fam Samu Samu adalah keturunan Raja dari Negeri Abubu, yang berada di Pulau Nusa laut, di Provinsi Maluku?". Namun karena kurangnya komunikasi dan atau informasi diantara basudara serta ada beberapa keluarga Fam Samu Samu yang memang benar - benar tidak mengetahui asal - usul yang sebenarnya Fam Samu Samu; maka berita yang ada di umum adalah Fam Samu Samu berasal dari Negeri Galala - Kota Ambon, namun Fam Samu Samu yang berasal dari Negeri Abubu tetap mengatakan bahwa Fam Samu Samu adalah berasal dari Negeri Abubu - Pulau Nusa Laut. Hal ini semua memang sebenarnya sengaja ditutup oleh Moyang Raja Samu Samu ketika dicari dan akan ditangkap oleh Tentara VOC Belanda; maka Raja Samu Samu bersumpah " RAJA SAMU SAMU DE LAATSTSE VAN KONING STAMBOOM ABUBU - NUSA LAUT. MALUKU", sehingga logika saja ketika Raja Samu Samu keluar dari Negeri Abubu - Nusa Laut, dan bersembunyi agar tidak ditangkap oleh Tentara VOC Belanda, Moyang Raja Samu Samu I hijrah dan berlabuh di daerah yang pertama kalinya disinggah adalah Negeri Galala, di Pulau Ambon; dimana Moyang Raja Samu Samu bertemu dengan Orang Kaya dari Fam Yoris yang berkuasa di Negeri Galala. Kemudian setelah itu bertemu dengan PELA RAJA SAMU SAMU I yaitu Moyang Raja Batu Merah (YM. Moyang Wali Ulu - Almarhum) dan bertemua PELA RAJA SAMU SAMU I yaitu Moyang Raja Halong (Almarhum). Ketika Kesultanan Aceh meminta bantuan Raja Samu Samu dan beberapa Raja Maluku, bersama masyarakat Maluku pergi ke Aceh (Buku Sejarah Perang Aceh), kemudian sepulang dari Aceh singgah di Batavia Timur bersama Raja - Raja dan masyarakat Maluku, yang daerah tersebut dikenal dengan sebutan KAMPOENG AMBON, Lalu membantu Kesultanan Banten yang akhirnya ada perkawinan antara anak Tertua Raja Samu Samu III dengan cucu Sultan Banten, yang kemudian tinggal di Kampoeng Tengkele - Kota Serang, Provinsi Banten (sampai saat ini rumah di Kampoeng Tengkele - Kota Serang, Banten; masih ada dan Raja Samu Samu IV; wafat dan dimakamkan/kuburannya di belakang rumah di Kampoeng Tengkele - Kota Serang, Banten). Jadi logika dan masuk akal bila keturunan dari Fam Samu Samu yang ada di Maluku, dan atau Raja - Raja maupun masyarakat Maluku tidak mengetahui dan ada yang bertanya tentang kebenaran Status RAJA SAMU SAMU; karena memang Moyang Raja Samu Samu I sudah keluar dari Negeri Abubu kemudian menjelajah ke Aceh dan ke Jawa; namun Sumpah Moyang Raja Samu Samu I tetap ada dan masih terus hidup bagi seluruh keturunan Fam Samu Samu.

Ketika selesai Silaturahmi Nasional Raja dan Sultan Nusantara, Jum'at, 7 Agustus 2009 lalu, yang dihadiri 135 Raja dan Sultan Nusantara, 15 Permaisuri, Putra Mahkota, Putri Mahkota dan Pangeran dari Kerajaan dan Kesultanan Nusantara; turut dihadiri pula oleh kurang/lebih 60 Raja - Raja dari Maluku; ada beberapa Raja dari Maluku yang bertanya kebenaran dan Status Raja Samu Samu VI - Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, maka dengan tidak mengurangi rasa hormat Raja Samu Samu VI - Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, mengundang seluruh Raja - Raja Maluku yang masih ada di Jakarta, kira-kira pada hari Selasa, tanggal 11 Agustus 2009 lalu, bertempat di Rumah Makan HANDAYANI. terletak di Jalan. Matraman Raya - Jakarta Timur, hadir Raja - Raja dari Maluku, antara lain yaitu; 1) Raja Rohomoni XII, 2) Raja Batu Merah, 3) Raja Wassu, 4) Raja Hitu Meseng, 5) Raja Morella, 6) Raja Keitetu, 7) Raja Soya, 8) Raja Makariki, 9) Raja Halong,10) Raja Amarwatu, 11) Raja Nusaniwe, 12) Raja Kilang, 14) Raja Rutong, 15) Raja Suli, 16) Raja Amahusu, dan beberapa Raja lainnya. Dimana dalam pertemuan tersebut Raja Samu Samu VI menyampaikan "apakah ada Raja yang meragukan tentang beta-Raja Samu Samu VI?, ketika itu ada beberapa Raja dari Maluku; berkata "Ya-beta ingin tau apa benar Samu Samu adalah Raja?". Maka ketika itu Raja Samu Samu VI meminta kepada Raja - Raja dari Maluku yang merasa ragu dengan status Raja Samu Samu VI, agar duduk dikursi yang berhadapan dengan Raja Samu Samu VI, kemudian Raja Samu Samu VI menawarkan lagi kepada Raja dari Maluku lainnya; "kalo masih ada Raja yang ragu tentang beta - Raja Samu Samu VI, beta minta untuk duduk dikursi yangs ejajar beta, dan katong sama - sam panggil katong pung moyang; sapa Raja - sapa mati". Maka Raja yang sudah duduk dikursi dihadapan Raja Samu Samu VI langsung bangun dan bangkit keluar dari kursinya, dan berkata "Upu jangan pakai Adat, ya sudah kalo begitu beta percaya, kalo Upu Raja Samu Samu", begitu juga Raja - Raja yang hadir yang turut menyaksikan berkata "Upu jangan pake Adat, katong percaya Upu Raja Samu Samu".

Ketika Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, di Undang oleh Raja Morella untuk menghadiri acara PUKUL SAPU LIDI, yang merupakan acara tradisi masyarakat Negeri Morella yang dilaksanakan pada setiap 7 hari setelah Hari Raya IDUL FITRI, tepatnya pada hari Sabtu, 27 September 2009 lalu, Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu hadir bersama Ketua BP. Silatnas Raja dan Sultan Nusantara - YM.K.R.A.T. Mas'ud Thoyib Adiningrat, Raja Kaimana Papua Barat, Putri Mahkota Raja Kaimana Papua, Putra Mahkota Raja Fatagar Fakfak Papua Barat, Raja Morella, Raja Hitu Meseng, Raja Rohomoni XII, Raja Wassu, Raja Kaitetu, Raja Kaibobo, Raja Suli dan beberapa Raja Maluku lainnya; semula acara PUKUL SAPU LIDI akan dimulai tepat jam; 15.00.WIT (jam. 3 sore), tetapi cuaca langit begitu PANAS sekali sehingga Yth. Angky (Pengurus Latupati Maluku) yang mengatur acara memberitahu kepada Raja Morella - YM. Abdul Kadir Latukau; bahwa acara PUKUL SAPU LIDI BELUM BISA DIMULAI KARENA PANAS SEKALI. mendengar berita itu; Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, berkata apa Raja - Raja Maluku; "mau coba Raja Samu Samu ?", maka Raja - Raja dan tamu yang hadir di Pantai Sawatelu Negeri Morella berkata; "Ya coba kekuatan Raja Samu Samu". Maka Raja Samu Samu VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, melakukan do'a dan memohon kepada Tuhan agar datang angin dan cuaca PANAS menjadi berubah, seketika itu "SELURUH BATANG DAN DAUN POHON SAGU DAN HOPON - POHON LAIN YANG ADA DI PANTAI SAWATELU NEGERI MORELLA BERGERAK KENCANG DIHEMBUS ANGIN DAN DILANGIT AWAN HITAM BERGERAK CEPAT" semua Raja - Raja dan orang yang ada berteriak "Upu Raja Samu Samu jangan dibuat hujan, kasih redup saja supaya tidak panas" dan Raja - raja Maluku dan orang yang ada menyaksikan kejadian itu mengacungkan JEMPOL kepada RAJA SAMU SAMU VI - YM. Upu Latu M.L. Benny Ahmad Samu Samu, sampai ketika semua Raja dan undangan duduk di atas panggung kehormatanpun Raja Morella - YM. Abdul Kadir Latukau masih meminta dan berkata kepada Raja Samu Samu VI "KASIH SEDIKIT ANGIN TERUS YM. SAMU SAMU", dan hari itu cuaca redup tidak panas dan tidak hujan sampai acara selesai.

Beta mohon maaf; sebenarnya beta tidak ingin mengangkat cerita ini; tapi beta pung keturunan Fam Samu Samu ingin minta jelas tentang beta dan tentang Moyang - Moyang Raja Samu Samu De Laatstse Van Koning Stamboom Abubu - Nusa Laut. Jadi maksud beta agar semua beta pung basudara mengetahui dan tidak mengurangi rasa hormat beta kepada semua pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Berita dan riwayat ini adalah bukti hidup dan mengangkat kembali JATI DIRI dan IDENTITAS STATUS RAJA SAMU SAMU.